Yayasan Awalindo Alwali Indonesia yang telah mendapat keabsahan Hukum melalui Kementrian Hukum Dan Hak Asasi Manusia (Kemen Hukum dan HAM) dan peresmiannya yayasan itu pada tanggal 15 /09/2024,lalu.itu menyatakan siap berkiprah di Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)serta Kabupaten Sikka.
Yayasan ini berdiri karena merasa terpanggil dan kepeduliannya untuk melayani masyarakat yang butuh uluran tangan dan kerja sama dibidang, Bencana Alam,Bencana Sosial, kemanusiaan, dan Advokasi Hukum
Hal ini disampaikan Direktur Yayasan Awalindo Alwali Indonesia, Aleksander Porwaila,, kepada media ini melalui via telepon Whatshapp di Jakarta pusat siang tadi pukul 13,20 WITA.
Aleks katakan, sejak di tetapkan dan memiliki kepastian hukum dan akta pendirian yayasan ini berdasarkan SK Kemen hukum dan HAM, maka dirinya siap melebarkan sayapnya dengan bekerja sama dengan pemerintah propinsi di NTT dan pemerintah Kabupaten Sikka, ujarnya.
Terkait dengan sumburan abu vulkanik gunung lewatobi laki laki yang sampai saat ini belum berhenti bahkan memporak porandakan hasil pertanian yang sangat berdampak pada ekonomi warga sekitar, dirinya sangat prihatin bahkan pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak penyumbang untuk dapat membatu warga atau basudara kita yang ada di sekitar terdampak erupsi abu vulkanik. ujarnya.
Bahkan dirinya akan membuka cabang di setiap kabupaten yang ada di propinsi NTT, salah satunya di Kabupaten Sikka Maumere. tandasnya.
