Notification

×

Iklan

SELAMAT DATANG DI MEDIA ONLINE GLOBAL TIMUR NEWS

Iklan

SELAMAT DATANG DI MEDIA ONLINE GLOBAL TIMUR NEWS

RSUD Piru Kian Memburuk, Keluarga Pasien Keluh, Tidak Ada Fasilitas Obat - Obatan, APH Di Minta Tegas Jangan Bungkam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:29 WIT Last Updated 2024-05-04T04:31:20Z

Foto : Rumah Sakit RSUD Piru Kian Buruk, Dugaan Korupsi besar besaran

Piru
- Globaltimur.com - APH di minta tegas periksa Kadis Kesehatan SBB, Direktur Rumah Sakit RSUD Piru, dan juga Pj. Bupati SBB dan Kroni - kroninya terkait kian buruknya pelayanan pada rumah sakit RSUD Piru yang terkesan tidak di hiraukan pemerintah daerah Kabupaten SBB.


Persoalan RSUD bukanlah hal yang baru bagi masyarakat Kabupaten Seram Bagian Barat, mulai dengan keluhan keluarga pasien akibat buruknya pelayanan oknum tenaga medis sampai dengan kurangnya ketersediaan alat medis serta fasilitas pendukung RSUD yang tidak memadai, serta obat - obatan yang jelas - jelas tidak tersedia lagi di rumah sakit tersebut.


Belum cukup sampai di situ, Para tenaga medis seperti Dokter dan Tenaga Perawat honorer yang selalu berulah dan melakukan demonstrasi serta mogok kerja akibat dari Hak - Hak mereka yang selalu di permasalahkan, membuat masyarakat yang membutuhkan Pelayanan kesehatan menjadi korban.


Serasa belum lengkap dan klimaks masyarakat SBB di buat menderita bahkan Bisa meninggal dunia bukan akibat ajal tetapi oleh karena ulah dari pihak rumah sakit sendiri, hal ini bisa dilihat dari ketersediaan obat - obatan Emergency dan obat - obatan lainnya yang kosong di RSUD Piru.


Padahal sebelumnya di beberapa minggu yang lalu saat di wawancarai oleh media ini, Direktur RSUD Piru Gerry Kurniawan menyampaikan Bahwa ketersediaan obat - obatan RSUD piru sudah ada untuk kebutuhan tiga bulan sampai dengan satu tahun ke depan, bahkan telah di bantu juga oleh dinas kesehatan apabila terjadi kehabisan stok obat - obatan di Rumah Sakit.


Ternyata semua yang di sampaikan itu hanya sebuah kebohongan publik yang sengaja mengelabui awak media serta masyarakat umum, dan di duga Pemerintah Daerah dan Majemen RSUD Piru telah melakukan Penipuan terhadap Publik dan masyarakat SBB.


Hal ini terbukti dari pantauan Media ini ada pasien yang berasal dari Kairatu, sudah beberapa hari mengalami sakit uang cukup parah dan serius, sangat di sayangkan hanya di fasilitasi tempat tidur, namun pelayanan dan obat - obatan semuanya di beli dengan uang sendiri secara pribadi di luar dari rumah sakit dalam hal ini pada Apotek.


Tidak ada ketersediaannya obat - obatan yang memadai pada rumah sakit RSUD Piru, hal ini membuat puluhan masyarakat yang rawat inap di rumah sakit RSUD Piru mengeluh dan resah dengan fasilitas serta pelayanan dan obat - obat yang tidak ada pada rumah sakit tersebut. 


Foto : rumah sakit RSUD Piru bagai liang kubur

Saat di antarkan ke ruwang UGD, Dokter Mey salah satu Tenaga Medis Rumah Sakit menyerahkan Resep obat yang di butuhkan untuk di beli di Apotik Komersil di luar, yang membuat keluarga pasien ini bingung adalah Resep obat yang harus di tebus tersebut adalah Cairan Infus, Neurobion Suntik dan Obat Anti Biotik yang nilai ketiga jenis obat tersebut harganya tidak sampai Rp.50.000.- (Lima Puluh Ribu Rupiah ).


Kok obat umum seperti ini bisa kehabisan di rumah sakit?.

Bagaimana jika ada pasien yang masuk Rumah Sakit tiba - tiba dan Apotik Komersial sedang tutup karena hari libur atau sudah tengah malam, ini bisa bahaya, anehnya pasien yang masuk menggunakan BPJS di berikan nota oleh perawat untuk membeli obat dan fasilitas perawatan pasien di luar rumah sakit, tidak ada pelayanan obat - obatan bagi pasien BPJS.


Saat di konfirmasi salah satu awak Media di Piru, Dokter Mey, dirinya menjelaskan bahwa" Dokter hanya melakukan pemeriksaan dan tindakan medis kepada pasien terkait dengan obat - obatan bukan kewenangan Dokter, Dokter tidak menjual obat - obatan, Dokter hanya membuat resep dan jika di apotik RSUD tidak ada stoknya maka konsekwensinya harus beli di luar". Ujar Mey.


Jika kondisi seperti ini terus berlanjut maka kami meminta kepada Pihak Aparat Penegak Hukum (APH) untuk segera melakukan Pemeriksaan Khusus, karena diduga Ada tindak pidana korupsi besar - besaran di dalam Rumah Sakit umum Piru yang menjadikan masyarakat sebagai korban dan tumbal kejahatan mereka. 


Rumah sakit RSUD Piru terlihat sepi bagai kuburan, dan seram ibarat liang kubur, Kadis kesehatan dan Direktur rumah sakit RSUD Piru terkesan tutup mata dan sengaja membiarkan masyarakat menderita. 


Brengsek-nya lagi pihak rumah sakit di duga sejak 2014 hingga detik ini terkesan masih melakukan praktek kotor makelar perdagangan sisa obat pasien yang hendak keluar rumah sakit, seperti cairan infus, susah dari pasien yang hendak keluar di tawarkan untuk di beli oleh keluarga pasien lain yang masih rawat di rumah sakit.


Bukan saja itu, dugaan penipuan, dan pelayanan yang tidak beres terus di lakukan pihak rumah sakit oleh oknum - oknum perawat yang tidak berprikemanusiaan, dengan beralasan kamar VIP penuh sehingga pasien di pindahkan ke kamar biasa, karena di duga akibat tulisan wartawan di Media yang menyerang pihak rumah sakit dalam pelayanan yang tidak beres, pasien yang masuk rumah sakit RSUD Piru hanya bermodalkan semangat sembuh dan kekuatan fisik pasien, jika tidak hanya tinggal tewas di rumah sakit karena pelayanan dan obat - obatan tidak ada pada rumah sakit tersebut.


Sejumlah anggaran untuk mengelolah rumah sakit di duga hilang lenyap di gelapkan Direktur rumah sakit dan bahkan dugaan tersebut juga melibatkan Kadis Kesehatan, yang tidak bertanggung jawab. (V374)

×
Berita Terbaru Update