 |
| Foto : kondisi sekolah SMPN 3 Elpaputih yang sangat memprihatinkan |
Ambon - Globaltimur.com - Masyarakat Desa Huku Kecil, Kecamatan Elpaputih, Kabupaten Seram Bagian Barat merasa kesal dan kecewa dengan kinerja Kepala Sekolah SMPN 3 Elpaputih Yusly Pentury.S.Th, yang kurang lebih jelang dua tahun tidak pernah melakukan tugas sebagai Kepsek namun terus menikmati gajinya.
Kekecewaan ini di ungkapkan oleh salah satu orang tua murid dari siswa SMPN 3 Elpaputih yang namanya enggan di Mediakan, kepada Redaksi Globaltimur.com via telpon serulernya kemarin yang mengatakan" semua orang tua murid dan masyarakat sangat kecewa dengan kinerja Kepsek. Ungkapnya
Kata sumber" kelihatannya Dinas pendidikan juga kurang peduli dengan tuntutan kebutuhan pendidikan di Desa Huku ini, sehingga sudah di ketahui kinerja Kepsek seperti itu, namun hingga saat ini belum ada solusi pengganti.
Sangat di sayangkan" kebutuhan pendidikan di Desa Huku membutuhkan figur Kepala Sekolah, karena tuntutan kebutuhan sekolah, salah satunya hendak akan mengumumkan hasil ujianpun terasa sulit karena ketidakadanya kepala sekolah. Cetus sumber sambil keluh
Sebagai orang tua murid dan masyarakat, sumber berharap hal ini bisa di respon cepat oleh Dinas pendidikan Kab. SBB, bahkan sumber sebagai orang tua dan masyarakat meminta peran penting fungsi pengawasan DPRD, terhadap kondisi sekolah SMPN 3 Elpaputih saat ini.
Menurutnya" hal ini sebenarnya juga menjadi perhatian Kepala Desa yang mana harusnya peduli terhadap pendidikan, bagaimana Kepala Desa mau peduli terhadap pendidikan, sementara Kades sendiri sulit berada di Desa lebih banyak menghabiskan waktunya di Kota Kecamatan Kairatu dan ibu Kota Kabupaten SBB di Piru, sementara kondisi pendidikan di Desa sedang dalam keadaan terpuruk. Ucap Sumber
 |
| Foto : kondisi terkini sekolah SMPN 3 Elpaputih |
Rasanya kami tidak mengenal Kades Desa Huku itu yang mana hampir kami lupa rupa atau wajahnya karena paling susah terlihat di Desa, masakan seorang Kades tidak berada di Desanya demi kebutuhan Desa namun lebih banyak di Kecamatan Kairatu dan Kota Piru ? Lalu bagaimana mengelolah Desa ini ? Tanya Sumber
Saat masyarakat hendak mengurus surat - surat penting di Desa yang melibatkan tanda tangan atau kebijakan Kades bagaimana bisa melakukannya sementara tidak berada di Desa, siapa yang bertanggung jawab dengan kebutuhan masyarakat itu ? Kami berharap Kades bisa mengambil perannya sebagai Kades yang mana jangan lebih lama di luar dari pada di Desa sendiri, sehingga tidak mengetahui bagaimana kondisi Desa yang sedang di alami. Pinta Sumber berharap
Berdasarkan informasi yang di himpun Redaksi" ada sejumlah Dana Dak yang di kelolah guna membangun RKB pasa sekolah tersebut, namun di ketahui pembangunan tersebut di duga Mangkrap, karena hingga saat ini tidak terselesaikan, dan hal tersebut belum tercium Jaksa.
Sementara Kades Huku Yopi Bitalessy yang di konfirmasi Via Telpon Whatsaap semalam, kepada Redaksi mengatakan" dirinya ada di Kairatu bukan karena tidak ingin ke Desa namun karena semua demi kebutuhan Desa juga dalam segala urusan administrasi yang berhubungan dengan Kabupaten. Ucap Kades
Kades juga mengatakan" pihaknya sangat prihatin terhadap kondisi pendidikan di Desa karena dirinya adalah anak Negeri yang juga ingin agar pendidikan di Desanya lebih baik bagi generasi anak Negeri-nya.
Dirinya sudah berusaha sebagai Kades, beberapa kali sudah datangi Dinas pendidikan untuk menyampaikan kondisi sekolah SMPN 3 Elpaputih, dan bahkan komunikasi tersebut juga sudah di sampaikan kepada Camat, namun begitulah realita semua kebijakan dan keputusan ada pada Dinas. Sebut Kades
Dari tempat terpisah salah satu anggota Komite SMPN 3 Elpaputih sekaligus sebagai orang tua siswa yang di hubungi terkait permasalahan SMPN 3 Elpaputih mengatakan hal yang sama. (V374)
