Notification

×

Iklan

SELAMAT DATANG DI MEDIA ONLINE GLOBAL TIMUR NEWS

Iklan

SELAMAT DATANG DI MEDIA ONLINE GLOBAL TIMUR NEWS

Bustaf Kansil," Warga Desa Pitu Akhiri Hidup Dengan Cara Gantung Diri

Kamis, 30 Mei 2024 | 10:58 WIT Last Updated 2024-05-30T01:58:43Z

Foto : warga desa Pitu gantung diri

Halut
- Globaltimur.com - Mengakhiri hidup dengan cara gantung diri yang dialami oleh warga Desa Pitu berujung dari rasa frustasi dengan penyakitnya yang sudah lama tidak kunjung sembuh. Peristiwa ini sangat mengejutkan keluarga dan warga sekitar, namun pihak keluarga menerima kematian korban dengan iklas dan tidak meminta proses lanjut dari pihak Kepolisian.


Korban atas nama Bustaf Kansil/58 thn/Kristen Protestan/Wiraswasta/Desa Pitu/Tobelo Tengah, mengakhiri hidupnya dengan cara melakukan aksi gantung diri pada perkebunan warga (Fak 5) Desa Pitu Kecamatan Tobelo Tengah Kabupaten Halmahera Utara. Rabu (29/05/2024).


Saksi atas nama Fensi Boletimi (Saudara korban) laki-laki/43 thn/Kristen Protestan/Wiraswasta/Desa Pitu/Tobelo Tengah. Saat ditemui Media menyampaikan keterangan, pada hari senin tanggal 27 Mei 2024 sekitar pukul 16.00 wit saya berjalan menuju kebun untuk melihat tanaman dan bertemu dengan korban diruas jalan tani perkebunan milik warga Desa Pitu, saya bersama korban sempat ngobrol ngobrol kurang lebih dalam waktu 10 menit.


Setelah ngobrol saya memberikan uang sebesar Rp 30.000 dengan tujuan untuk tambahan korban membeli obat karena dari pihak keluarga sudah dalam waktu lama mengetahui bahwa korban menderita sakit Asam urat, gula, kaki bengkak (komplikasi), dan setelah itu saya melanjutkan perjalanan ke kebun saya dan saya menyuruh korban untuk pulang kerumah karena waktu sudah sore, ungkap Fensi.


Berjalannya waktu pada hari selasa pagi tanggal 28 Mei 2024 pihak keluarga menanyakan kepada saudara saudara, apakah korban berada di rumah para saudaranya, setelah semua saudara dihubungi namun tidak ada satupun saudara yang didatangi oleh korban sehingga keluarga berusaha mencari korban selama satu hari akan tetapi belum juga menemuka korban, ujar Fensi.


Saat di hari rabu pagi tanggal 29 Mei 2024 pihak keluarga korban mau berupaya melaporkan ke pihak yang berwajib akan tetapi belum sempat lapor dan pihak keluarga masih mencari keberadaan korban, kata Fensi.


Sehingga pada pukul 17.30 wit saya dengan gerakan hari langsung melakukan pencarian disekitar lokasi kebun fak 5, dan saya mencium aroma bauh yang tidak enak kemudian saya mendekati ke arah aroma bau dengan membuka semak semak rumput yang agak tinggi, saat itu langsung saya kaget melihat korban sudah dalam kondisi yang tidak bernyawa tergantung dengan seutas tali jemuran dibawah pohon pala, jelas Fensi.


Setelah melihat korban sudah meninggal dalam kondisi bau yang tidak enak saya langsung memanggil Marlon Pangalela yang saat itu ada di sekitar lokasi kejadian, Marlon Pangalela (Saudara korban) 40 thn/Kristen Protesn/Wiraswasta/Desa Pitu/Tobelo Tengah, dan Saya bersama Marlon langsung melaporkan kejadian tersebut ke Pemerintah Desa dan pihak Kepolisian, pungkas Fensi mengakhiri. (Yansen)

×
Berita Terbaru Update