Notification

×

Iklan

SELAMAT DATANG DI MEDIA ONLINE GLOBAL TIMUR NEWS

Iklan

SELAMAT DATANG DI MEDIA ONLINE GLOBAL TIMUR NEWS

Tiga Kapal Ferry Milik ASDP Di Hunimua-Waipirit, Supervisi Dan Maneger Di Duga Dapat Bagian Dari Hasil Penjualan Makanan Di Kantin Kapal

Rabu, 10 April 2024 | 22:02 WIT Last Updated 2024-04-10T22:22:07Z

Foto : Kantin di Kapal Ruko Tenda

 

Hunimua - Globaltimur.com - PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Indonesia Ferry (Persero) (disingkat: ASDP) adalah salah satu BUMN di Indonesia yang bergerak dalam jasa angkutan penyeberangan dan pengelola pelabuhan penyeberangan untuk penumpang, kendaraan dan barang.

 

Pantauan Media ini, pada pelabuhan Hunimua - Waipirit ada tiga buah Kapal milik ASDP dalam hal ini KMP. Inalika, KMP. Roka Tenda, KMP. Terubuk yang dalam pelayaran-nya pulang pergi Hunimua-Waipirit di duga Kepala Suvervisi dan Maneger Operasi dapat untung besar dari hasil penjualan barang - barang makanan dan minuman pada kantin Kapal.


Dari hasil pantauan media Globaltimur.com, selama beberapa hari ini, Kantin Kapal milik ASDP di Kelolah oleh Ibu Yanti yang bukan pegawai ASDP, dan ini menjadi pertanyaan bagi setiap masyarakat yang menumpangi ketiga Kapal milik ASDP tersebut.


Tidak hanya itu, sampai ke kendaraan yang hendak naik ke kapal pun lebih sering di atur oleh pihak yang bukan pegawai ASDP namun ada masyarakat, dan juga Security yang bukan pegawai ASDP.


Informasi ini di terima dari sumber terpercaya yang sangking takut sehingga enggan namanya di mediakan.


Sementara GM PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Ambon Patrogi Tambah saat di hubungi Redaksi Media Globaltimur.com siang tadi menyampaikan" ketiga Kapal milik ASDP yang melintasi jalur Hunimua - Waipirit tersebut tidak ada Subsidi pemerintah, sifatnya kormesial. Sebut Patrogi


Saat di tanyain terkait indikasi mengait untung pihak Maneger dan Supervisi yang di duga mengait keuntungan dari hasil pembagian biaya penjualan makanan di kantin Kapal, dirinya mengatakan bahwa makanan di kantin pun bersifat komersial dan tidak di wajibkan penumpang harus membeli. Ujarnya


Di tambahkannya" terkait harga makanan di kantin Kapal, pihaknya akan mengecek secara Lansung, dan juga dirinya menyampaikan bahwa pihak Supervisi dan Maneger yang mendapat bagian dari hasil penjualan makanan itu tidak benar.


Ia pun membenarkan bahwa yang mengatur kendaraan di lokasi parkiran saat bergerak ke kapal itu di atur oleh petugas ASDP bukan orang lain atau Security. Jelasnya 


Sementara dari sisi kapal yang di Kelolah panca karya, yang mana menurut salah satu pengurus Perusahan Panca Karya yang juga mengelola Kapal Ferry Hunimua - Waipirit, Sebut saja Abdula alias Ebox kepada awak media saat di hubungi lewat pesan Whatsaap-nya menjelaskan" sistim pembayaran tiket secara online itu di temukan banyak keluhan masyarakat saat membeli dengan sistim online. Ungkapnya


Di katakan-nya juga" untuk masalah Kapal KMP. Sardinela itu ada tiga clas, yaitu" clas ekonomi, clas VIP, dan clas ekonomi bisnis, sehingga jika penumpang membeli tiket ekonomi seharga Rp. 20.000,- itu hanya di fasilitasi tempat duduk, sedangkan kalau ekonomi bisnis datanya tempat tidur dan juga VIP bagian depan, dan di ekonomi bisnis itu juga di kenakan biaya cas Rp. 6000,- Bebernya


Saat di tanyai nama lengkap sekaligus jabatan apa yang di pegang olehnya saat ini di pihak Panca Karya, Ebox meminta awak Media bersabar dirinya minta Izin pimpinan terlebih dahulu.


Sementara sumber informasi terpercaya yang aktifitas setiap harinya di pelabuhan Hunimua enggan namanya di Mediakan, menyampaikan juga" masyarakat sering keluh dengan hal - hal tersebut namun entah kemana harus di sampaikan, bahkan masyarakat juga takut menyampaikan karena bisa terancam. Ungkap sumber


Hal tersebut sumber jug mengatakan" mestinya hal ini jadi perhatian serius anggota legislatif Provinsi Maluku (DPRD), karena sebagai wakil rakyat mestinya peduli dan perhatian pada keluhan Rakyat, sebab katanya hal - hal itu terjadi mengait keuntungan besar bagi oknum tersebut, rakyat yang di rugikan,.sehingga masyarakat berharap dugaan ngait keuntungan tersebut dapat di tindak lanjuti secara tegas oleh DPRD dengan memanggil pihak Panca Karya maupun ASDP guna mempertanggungjawabkan apa yang sudah di lakukan oleh oknum - oknum yang mengait keuntungan sendiri. Pungkas sumber  (V374)

×
Berita Terbaru Update