Foto : Oknum Pengusaha dan Oknum TNI AD di duga persulit warga Hative kecil berakses |
Ambon - Globaltimur.com - Warga masyarakat Negeri Hative Kecil, Kecamatan Sirimau Kota Ambon, di tindak secara tidak adil oleh oknum pengusaha yang namanya enggan di sebut saat hendak di wawancarai sejumlah awak Media siang tadi, sekitar pukul 14 : 00 WIT, Rabu 27/03/2024.
Oknum pengusaha bersikeras tidak akan memberi ruang dan aktifitas jalan kepada masyarakat Negeri Hative Kecil yang berdomisili di lokasi sekitar pantai samping tempat asar ikan Galala.
Warga masyarakat Negeri Hative Kecil yang berdomisili di sekitar pantai tersebut kurang lebih sebanyak tujuh kepala keluarga dengan jumlah jiwa kurang lebih mencapai sebanyak di atas 20 jiwa, yang terdiri, sejumlah anak kecil, dan ada orang hamil.
Menurut keterangan oknum pengusaha tersebut, kepada sejumlah wartawan bahwa, pihaknya sudah membayar sejumlah uang kepada Raja Negeri Hative Kecil guna mengatur dengan masyarakat yang berdomisili di lokasi tersebut.
namun, hingga terjadi keributan antara warga dengan oknum pengusaha tersebut, menurut warga setempat Raja tidak berkoordinasi dengan masyarakat.
Foto: Oknum Pengusaha dan Oknum TNI AD persulit warga Hative kecil berakses |
Masyarakat tetap bersikeras untuk di berikan kesempatan kepada mereka, agar diberi sedikit ruang, guna untuk bisa melintas dari rumah mereka ke jalan raya.
Harapan masyarakat tersebut tidak di hiraukan hingga terjadi ricuh salah paham antara masyarakat dengan oknum pengusaha, sehingga masyarakat naik pitam dan memblokir pintu jalan keluar dari lokasi proyek milik oknum pengusaha pemilik lahan.
Hal tersebut pun sampai ke Polsek Sirimau guna mencari solusi damai dan masyarakat mendapat akses jalan guna beraktifitas seperti biasanya.
Foto: Oknum Pengusaha dan Oknum TNI AD persulit warga Hative kecil berakses |
Luas lahan yang menjadi milik oknum pengusaha tersebut seluas 160,15 yang sebenarnya 163 meter persegi, lahan tersebut menurut oknum pengusaha itu bahwa lahan 2 meter miliknya di ambil oleh pihak PT. PLN Persero Galala.
Menurut warga, Warga di persulit oleh oknum pengusaha dalam beraktifitas keseharian mereka dalam aktifitas ekonomi sehari - hari karena akses jalan di tutup, padahal masyarakat tersebut adalah masyarakat dari kalangan rendah kurang mampu yang mestinya jadi tanggung jawab pemerintah dalam hal ini pemerintah Negeri.
Raja Negeri Hative Kecil Josias Muryani yang di hubungi Redaksi Globaltimur.com sejak siang tadi hingga berita ini tayang, Handphone (Hp) Raja tidak terhubung karena di luar jangkauan. (V374)