Masyarakat pengunungan terlebih khususnya Negeri Manusela Negeri, Maraina, Negeri Hatuolo, Negeri Elemata, Negeri Kaloa, sangat keterlambatan dalam membawah kotak suara pemelihan umum ke kecamatan, karena harus menempuh jalan yang sukar sulit, tiga hari dalam perjalanan.
Pantauan Media ini kemarin yang mana" Resiko jadi desa terisolasi ada dua kotak suara harus dieksekusi dari satu desa ke desa yang lain harus di tempuh dengan jalan kaki, melintasi aliran sungai, turun naik gunung, berjalan berkilo-kilo meter diatas jalan yang berlumpur, Demi dan untuk laksanakan sukses-nya pemilu 2024.
Di satu sisi kotak suara yang lain harus diantar berhadapan dengan jembatan kayu yang sudah lapuk dan akhirnya patah, ini realitas di kecamatan seram utara desa Kaloa, elemata, hatuolo, manusela, maraina bahkan smpai ke selumena.
Hal ini disampaikan salah satu masyarakat Negeri Manusela Rolan Maloi saat di temui awak media ini di kecamatan seram utara mengatakan" agar terpilihnya pemimpin yang baru bisa memperhatikan negeri negeri pergunungan yang mana hingga saat ini belum perna merasakan kesejatraan di seluru bagian pegunungan seram utara kabupaten maluku tengah propinsi maluku. Ucapnya
Selain itu di Tambahkan pula oleh Jemris Eyale seketaris Negeri Manusela perlunya perhatian yang khusus dan serius dari Pemerintah Daerah Pemerintah Propinsi maupun Pemerintah Pusat agar bisa melihat hal ini.
Karena saat pemelihan umum kami tetap berikan hak pilih, hingga ada anggota Dewan, bahkan sampai Presiden pun juga kami berikan hak pilih, namun sangat di sayangkan hingga saat ini 78 tahun indonesia merderka kami masih di anatirikan, tetap terkebelakang, pendidikan, kesehatan semua tidak di hiraukan oleh pemerintah. Pungkasnya (Aldri)