SBB - Global Timur News - Harga diri atau bisa di katakan jati diri Pemerintah daerah Kabupaten Seram Bagian Barat di samakan dengan sampah.
Pagi ini viral dua buah Vidio berdurasi 0, 17 Menit dan 0,35 menit di tambahkan sejumlah foto baik di group Whatsaap maupun Facebook, dua buah Damtruk membuang tumpukan sampah di halaman kantor Bupati Seram Bagian Barat (SBB) berjuluk" Saja Mese Nusa".
Sekitar pukul 07 : 00 pekerja pengangkut sampah kecewa dengan PJ. Bupati SBB dalam berbagai kebijakan yang merugikan, salah satunya yang di alami pekerja pengangkut sampah.
Berdasarkan informasi yang berhasil di himpun Redaksi Media Global Timur News pagi ini, ternyata kekecewaan pekerja pengangkut sampah itu akibat belum menerima upah kerja selama kurang lebih 4-6 bulan trakhir ini.
Setela di kroscek informasi lagi, ternyata bukan saja hal yang sakit itu di alami pekerja pengangkut sampah di Kabupaten SBB, namun juga sudah di alami terlebih dahulu oleh para perawat honorer RSUD Piru , dan juga Honorer Satpol PP SBB beberapa waktu lalu sampai menantang Pj. Bupati SBB.
Makin hari Pj. Bupati SBB Jenderal Andi Candra makin membuat keanehan di Kabupaten berjuluk Saka Mese Nusa itu.
Apakah hal ini akan terjadi terus pada pekerja lain di Kabupaten SBB itu ? Mungkinkah Mendagri takut pada Andi Candra sehingga tidak berani mencopot dirinya dari jabatan penjabat Bupati, SBB yang setiap hari terus di soroti Media karena buruknya kinerja.
Hal yang terjadi pagi ini memalukan harga diri pemerintah daerah Kabupaten Seram Bagian Barat, bahkan ini hal yang sangat memalukan ibarat menyamakan harga diri Pemda SBB dengan sampah.
Pukulan telak bagi Pj. Bupati SBB dan jajaran OPD Dinas Badan, serta DPRD juga perlu di pertanyakan, di duga DPRD sedang tidur berbungkusi taktik politik 2024.
Ketua DPRD Kab. SBB yang di hubungi tidak menerima panggilan dan bahkan tidak menjawab konfirmasi, lebih jelek lagi Pj. Bupati SBB yang di hubungi hingga berita ini tayang tidak bisa terhubung, bahkan Kadis Lingkungan Hidup Kab. SBB Vicktor Alberto Maulani yang di hubungi Redaksi tidak menerima panggilan, di duga bungkam. (V374)