"Jadi Workshop ini merupakan workshop kami yang kedua dan juga merupakan yang terakhir, untuk finalisasi data sensus pertanian 2023, yang nanti kami berharap akan dirilis pada tanggal 4 Desember," ucap ketua BPS Provinsi Maluku Maritje Pattiwaellapia, yang ditemui beberapa awak media seusai kegiatan.
Tambahnya, "Untuk itu para pemangku kepentingan yang didalamnya termasuk stakeholder, baik itu provinsi, maupun kabupaten, kita undang supaya bisa berkolaborasi Bersama dengan mereka untuk menghasilkan data sensus pertanian ini yang berkualitas, artinya bukan tanggung jawab BPS saja, tetapi tanggung jawab semua pihak yang terkait, untuk menghasilkan data sensus pertanian ini".
"Namun belum dapat kita pastikan berapa pelaku usaha pertanian maupun berapa jumlah petani, tetapi kita ada 7 subsektor, yang nantinya di tanggal 4 Desember setelah dirilis baru kita bisa tahu berapa petani perikanan, petani perkebunan, dan petani kehutanan, seperti yang tadi sudah saya sampaikan di sambutan saya, bahwa sektor pertanian memberikan kontribusi atau set terbesar terhadap ekonomi kita kurang lebih 23% terhadap PDRB, sehingga kita memang harus mendorong betul sektor pertanian ini, terutama di 7 subsektor itu, karena memang sektor ini yang menggerakan ekonomi di Maluku," ujar Pattiwaellapia.
Dirinya juga mengatakan bahwa potensi dari perikanan sudah sangat luar biasa, karena sudah mencapai 900 ton dan menjadi peluang untuk terus bergerak dan terus maju terhadap ekonomi manusia, misalnya potensi cengkeh, dan potensi sagu. (DLN)
