Kepada wartawan Karen Pooroe menjelaskan terkait dengan keinginannya ikut mendaftarkan diri sebagai Calon Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Maluku, di usia yang masih muda.
"Saya merasa bahwa kalau misalnya saya terus di luar sistem, cuman teriak-teriak di depan istana presiden untuk menyuarakan tentang Maluku, maka suara kami tidak akan didengar," ujarnya.
Tambahnya, Apalagi kita di Maluku ini punya banyak sekali permasalahan yang sering terjadi, salah satunya krisis kepemimpinan kita, faktor ekonomi, kemudian banyak sekali pengangguran, ada juga masalah dalam bisnis- bisnis ketrikanan dan lain-lain, bahkan Transportasi kita juga sangat kurang serta harga BBM yang tidak merata di Maluku, terutama di pulau-pulau terluar itu harga bensin hampir mencapai 28 hingga 30 per liternya.
"Jadi istilahnya masalah di Maluku ini kompleks, sehingga banyak sekali yang harus kita lakukan, apalagi saya pikir anak-anak muda harus mulai maju sekarang karena sudah pasti anak-anak muda lebih progresif, dan berpikiran lebih maju dan mereka sudah terbuka dengan banyak informasi dan percepatan itu selalu ada di anak-anak muda," tuturnya
Karen Pooroe juga mengatakan bahwa tujuannya ingin mencalonkan diri menjadi anggota legislatif hanya untuk Maluku, karena melihat bahwa anak-anak muda di Maluku ini merupakan pemilih-pemilih yang sangat kritis dan rasional, apalagi dirinya yang lahir di Jawa tetapi berdarah Maluku yaitu Kisar dan Sila Leihitu.
"Intihnya bahwa Jangan berharap kalau kita mau punya legislatif dan eksekutif yang baik dan cerdas, kalau pemilihnya juga tidak cerdas dalam memilih," pungkasnya. (DLN)