Notification

×

Iklan

SELAMAT DATANG DI MEDIA ONLINE GLOBAL TIMUR NEWS

Iklan

SELAMAT DATANG DI MEDIA ONLINE GLOBAL TIMUR NEWS

Gubernur Maluku MI dan Widya Murad Hadiri Acara Panas Pela Di SBB

Selasa, 21 November 2023 | 23:35 WIT Last Updated 2024-03-18T11:23:51Z

 

Foto: Gubernur Maluku, hadiri acara sakral Panas Pela

SBB
- Global Timur News - Gubernur Maluku Murad Ismail yang di dampingi Widya Murad mengikuti acara sakral panas pela yang di gelar di Desa Nuetetu, Kecamatan Inamosol, Kab. SBB, pukul 11 : 30 Wit, bertempat di Kantor Camat Inamosol, Selasa 21/11/2023

Desa Hunitetu yang di juluki dengan sebutan adat" Patai Nuduwa Siwa - Nuruwa Lima, yang juga di hadiri oleh Pj. Bupati SBB Andi Chandra As'adudin, Kadis PUR Provinsi Maluku, Kepala BNPB SBB, Kadis Kesehatan SBB, Kadis Dik SBB, Kadis Kominfo SBB, Danramil 1513- 03. / Kairatu, Kapolsek Kairatu, Kasat Pol PP SBB, Camat Inamosol, Kepala Desa Se-kecamatan Inamosol, Tokoh Agama dan Tokoh Adat, serta Masyarakat kurang lebih 800 orang.


Dalam sambutannya Pj. Bupati SBB Jenderal Andi Chandra As'adudin mengatakan" Budaya panas pela dan gandong adalah warisan para leluhur, serta sejarah kebudayaan terutama menghadapi dinamika masyarakat yang makin multi kultural dewasa ini.


Foto: acara Sakral Panas Pela 


Kata Pj. Bupati" Selaku pimpinan Daerah saya menghimbau para upulatu untuk senantiasa melakukan revitalisasi nilai" kearifan lokal sebagai modal sosial Kultur dalam berbudaya.

Budaya panas pela dan gandong adalah warisan para leluhur, serta sejarah kebudayaan terutama menghadapi dinamika masyarakat yang makin mutikultur dewasa ini. 


Budaya panas pela merupakan upaya revitalisasi kearifan lokal sehingga menjadi tolak ukur budaya masyarakat provinsi maluku, terutama pada kabupaten seram bagian barat.


Revitalisasi kearifan lokal melalui panas pela adalah upaya kita dalam mentransformasikan nilai-nilai budaya yang masih di pertahankan oleh masyarakat di daerah ini.


Ritual panas pela adalah sebuah ritual adat dalam rangka peringatan kembali hubungan kekerabatan dan persaudaraan antara dua desa yang terjadi pada saat ini yaitu desa honitetu (nuwetetu patai nudua siwa) dan desa huku (buku batai nurua lima).


Ikatan kekerabatan panas pela merupakan identitas masyarakat maluku yang berharga sekaligus sebagai tanda pengingat kepada generasi penerus bahwa kita memiliki warisan identitas budaya yang patut di banggakan dengan tidak mengenal asal-usul.


Hal ini menyatakan pembuktian bahwa agama, adat dan budaya dapat di pertahankan dalam menciptakan keharmonisan dan kedamaian hidup dan sesungguhnya telah menyunggukan sebuah tingkat keadaban yang tinggi dalam pertalian sejati hidup orang basudara, sebagaimana ungkapan leluhur kita "potong di kuku rasa di daging", "ale rasa beta rasa", dan "sagu salempeng di bagi dua".


Selaku pimpinan daerah saya menghimbau bagi para upu latu untuk senantiasa melakukan revitalisasi nilai-nilai kearifan lokal sebagai modal sosial kultural dalam rangka membangun kabupaten seram bagian barat yang rukun religius, damai, sejahtera, aman, berkualitas dan demontratis yang di jiwai semangat para leluhur. semoga panas pela ini hendaknya bukan sekedar ekspresi serimonial acara adat tetapi berisi pesan kultur dan religius yang harus di pertahankan terutama tentang nilai kasih.


Foto: acara Sakral Panas Pela 


Mengakhiri sambutan ini, saya atas nama pribadi dan pemerintah daerah kabupaten seram bagian barat pada kesempatan ini menyampaikan bagi kita sekalian untuk mempersiapkan diri dalam memasuki pesta demokrasi yang akan berlangsung pada tahun 2024 nanti, marilah kita jaga daerah kita ini tetap aman dan kondusif, jauhkan pertikaian dan perselisihan serta perpecahan yang dapat menghancurkan tatanan hidup orang basudara di bumi saka mese nusa yang sama-sama kita cintai ini. Pungkasnya

Kemudian setelah itu berkesempatan Widya Murad pun menyampaikan Sambutan-nya" acara panas pela yang kita ikuti bersama hari ini, merupakan sebuah Ritual adat dan budaya yang harus kita apresiasi bersama sebagai momentum kepercayaan untuk mengingatkan kesepakatan suci dan sakral yang memikat terutama negeri Hunitetu, Hukuanakotta dan Huku Kecil.


Sebagai Inalatu Maluku kami menyampaikan penghargaan dan dukungan atas pelaksanaan panas pela ini, yang juga bagian yang tak terpisahkan dari adat istiadat budaya dan kearifan lokal di provinsi Maluku yg harus terus kita jaga dan Lestarikan. Tutur Widya


Acara panas pela yang kita ikuti bersama pada hari ini, merupakan sebuah ritual adat dan budaya yang harus kita apresiasi bersama, sebagai momentum perayaan untuk mengingatkan kesepakatan suci dan sakral yang mengikat terutama negeri honitetu, huku anakota dan huku kecil sebagai ina latu maluku, kami menyampaikan penghargaan dan dukungan atas pelaksanaan panas pela ini, yang juga merupakan bagian tak terpisahkan dari adat istiadat, budaya dan kearifan lokal di provinsi maluku yang harus terus kita jaga dan lestarikan.


Momen panas pela harus kita μακναι sebagai upaya memperkuat persaudaraan kita, menjaga kondisi daerah yang semakin kondusif serta refleksi terhadap sejarah dan budaya negeri-negeri adat, terutama bagi para generasi muda di negeri honitetu, huku anakota dan huku kecil serta seluruh negeri-negeri adat di kabupaten seram bagian barat.


Sehubungan dengan itu, selaku ina latu maluku, saya ingin menyampaikan beberapa pesan dan harapan: 


PERTAMA, Saya mengajak kita bersama selalu menjaga kerukunan dan suasana kondusif di bumi raja-raja provinsi maluku yang kita cinται bersama serta memperkuat hubungan sebagai orang basudara dengan kegiatan-kegiatan yang positif seperti panas pela pada hari ini;


KEDUA, Terus mendorong pengembangan ekonomi masyarakat desa dengan memanfaatkan sumberdaya alam kita yang kaya baik di laut maupun daratan untuk kesejahteraan masyarakat.


KETIGA, Kolaborasi bersama baik pemerintah negeri, kecamatan, kabupaten seram bagian barat dan provinsi maluku untuk secara sinergi mengembangkan potensi sumberdaya kita untuk pembangunan daerah maluku yang optimal.


Saya berharap dan mendoakan semoga kegiatan panas pela ini menjadi contoh teladan yang baik dalam membangun semangat persaudaraan, potong di kuku rasa di daging, ale rasa beta rasa di bumi raja-raja yang sama-sama kita cintai.


Pada akhirnya saya mengucapkan selamat atas terselenggaranya moment panas pela di saat ini, semoga apa yang kita lakukan di saat ini menjadi suatu kebahagian dan nikmat dari ALLAH SWT, TUHAN yang maha kuasa. (Yan)

×
Berita Terbaru Update