Foto : Polwan SIKKA gelar Trauma Healing untuk Anak-
SIKKA, Globaltimur.com - Polwan Polres Flotim Gelar Trauma Healing untuk Anak-Anak Korban akibat bentrokan yang terjadi di Adonara Barat, Nusa Tengara Timur.
Kegiatan Trauma Healing yang dipimpin langsung oleh Kabag SDM Polres Flores Timur, Kompol Sungkono, bersama anggota Polisi Wanita (Polwan), bertempat di Pantai Wureh 23/10/2024 , kemarin.
Kegiatan ditujukan khusus bagi anak-anak korban bentrokan antara Desa Bogalima dan Desa Ilepati yang terjadi beberapa waktu lalu. Tujuan dari acara ini adalah membantu memulihkan kondisi mental dan emosional anak-anak yang terdampak konflik.
Kompol Sungkono, yang dikutip dalam Tbn Humas polres Sikka, mengatakan bahwa program ini penting untuk memastikan anak-anak tidak terus terbebani oleh pengalaman traumatis. “Kami ingin anak-anak kembali merasa aman dan bahagia. Melalui kegiatan ini, kami berupaya memberikan dukungan psikologis agar mereka bisa pulih dari trauma dan melanjutkan hidup mereka dengan semangat baru, ungkap Sungkono.
Lanjut Sungkono, Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menciptakan suasana ceria dan mempererat hubungan antara peserta,serta memberikan motivasi kepada anak-anak, mendorong mereka untuk tetap kuat dan optimis menghadapi masa depan meskipun mereka telah melalui pengalaman yang sulit.
"Kami ( polisi red ) hadir ditengah anak anak yang terkena dampak phisikis akibat bentrok warga itu dengan tujuan menciptakan suasana ceria dan mempererat hubungan harmonis serta memotivasi dan mendorong anak agar tetap kuat dalam mengahadapi masa depan, tuturnya.
Sungkono tambahkan, Trauma Healing yang berfokus pada pemulihan psikologis anak-anak. Dalam sesi ini, anak-anak diberikan ruang untuk berbagi cerita dan pengalaman mereka terkait peristiwa bentrokan yang mereka saksikan dan alami. Selain itu, berbagai aktivitas dilakukan untuk membantu mengurangi rasa trauma, seperti permainan interaktif dan kegiatan kreatif yang dirancang untuk mengalihkan perhatian dari pengalaman buruk.
Harapan Sungkono, dengan kegiatan ini dapat membantu anak-anak untuk pulih secara mental dan emosional, sehingga mereka bisa kembali merasa aman dan nyaman dalam lingkungan mereka. Pihak kepolisian berkomitmen untuk terus mendukung kesejahteraan masyarakat, khususnya anak-anak yang menjadi korban konflik, dengan pendekatan humanis dan perhatian terhadap kondisi psikologis mereka. (YP)