Notification

×

Iklan

SELAMAT DATANG DI MEDIA ONLINE GLOBAL TIMUR NEWS

Iklan

SELAMAT DATANG DI MEDIA ONLINE GLOBAL TIMUR NEWS

Ombudsman RI Maluku Ungkap Tantangan Kesehatan di Banda Neira: Perlu Perhatian Serius dari Pemerintah Daerah

Selasa, 30 April 2024 | 23:00 WIT Last Updated 2024-05-03T13:29:46Z

 

Foto: Kunjungan Kepala Ombudsman RI Maluku, Hasan Slamat di RSUD Banda Neira. (doc. ombudsman RI Maluku)

Banda Neira, Globaltimur.com Kepala Ombudsman RI Maluku, Hasan Slamat, menyoroti berbagai masalah dalam pemerataan dan peningkatan mutu layanan kesehatan di daerah kepulauan, terutama di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banda Neira dan Puskesmas Waer. 


Dalam kunjungannya pada Sabtu (27/04/24), Hasan menemukan sejumlah permasalahan yang dihadapi hampir semua tenaga kesehatan (nakes) di kedua tempat tersebut.


"Kita temukan banyak permasalahan yang belum terselesaikan mengenai ketersediaan alat kesehatan, dokter spesialis, ataupun sistem digitalisasi soal perekaman kesehatan pasien," Ungkap Hasan dalam lirisan yang Globaltimur.com terima, Ambon, Selasa (30/4/24). 


Foto: Kepala Ombudsman RI Maluku, Hasan Slamat. (doc. Ombudsman RI Maluku)


Salah satu dokter di RSUD Banda Neira yang tidak disebutkan namanya mengungkapkan berbagai keluhan, termasuk ketersediaan tabung oksigen murni, dokter spesialis, kendala dalam penanganan pasien BPJS, serta hambatan dalam pemanfaatan sistem digital SISRUTE.


"Oksigen murni yang habis mengakibatkan penggunaan konsentrat sebagai solusi sementara," ungkapnya. 


"Selain itu, SOP Kapal terkadang menjadi hambatan dalam penanganan pasien, dan gangguan pada sistem digital menyulitkan perekaman data pasien," tambahnya.


Lebih lanjut, Permasalahan lain yang diungkap adalah belum dibayarkannya insentif bagi tenaga kesehatan. 


Menanggapi hal ini, Kepala Ombudsman RI Maluku, Hasan Slamat, mendorong Pemerintah Daerah Maluku Tengah untuk lebih memprioritaskan sektor kesehatan dengan membuat langkah strategis dalam memastikan pasokan alat kesehatan merata di setiap RSUD dan puskesmas.


"Kami akan mengambil tindakan korektif dan mengadakan pertemuan dengan pimpinan Daerah guna menyelesaikan permasalahan tenaga kesehatan di Kecamatan Banda Neira," tegas Hasan.


Kunjungan tersebut disambut baik oleh Plh. Direktur RSUD Banda Neira, Imran Taha,


Selain itu, Anggota Bidang Pencegahan Maladministrasi Ombudsman RI Maluku, Jacoba Noya, memberikan masukan terkait pemenuhan standar pelayanan publik di lingkup RSUD Banda Neira.


Oleh karena itu, Jacoba menekankan pentingnya publikasi prosedur, pembentukan tim khusus penanganan pengaduan, dan penerapan 14 komponen standar pelayanan publik. 


"Langkah-langkah ini diharapkan dapat meningkatkan transparansi dan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat di Banda Neira," harapnya. (DLN)

×
Berita Terbaru Update