Pendidikan
Dalam penjelasannya Kepala SMK Negeri 6 Ambon Drs. Eduard Luturmas, M.Si, yang ditemui beberapa awak media seusai kegiatan, "Sebagai insan pendidikan kita patut bersyukur bahwa momentum Gebyar SMK se-Provinsi Maluku, memberi tanda bahwa SMK harus menyatakan bukti kepada publik bahwa SMK itu bisa.
Tambahnya, "Kata bisa ini memberikan makna bahwa baik dari sisi akademik maupun dari sisi vokasional itu betul-betul nyata, bukan sekedar sebuah slogan tetapi harus mendorong para siswa untuk menghasilkan prodak, sebagai bukti bahwa anak-anak itu tidak saja belajar tentang konsep-konsep teoritis, tetapi juga secara praktis menghasilkan sesuatu dari potensi yang dimiliki, baik dari sisi ketrampilan maupun dari sisi potensi yang lain".
"Karena itu, momentum Gebyar ini memberi gambaran bahwa ada komunikasi antara dunia pendidikan terutama Pendidikan vokalisi kepada publik, sehingga karya-karya anak-anak ini bisa di teruskan dan ditindak lanjuti, sekaligus menjadi bagian dari pengembangan UMKM, dan itu meningkatkan ekonomi kreatif di daerah kita, sehingga menjadi perhatian bagi semua pihak terutama pemerintah daerah", ujar Luturmas.
Adapun potensi keahlian yang dimiliki oleh SMK Negeri 6 Ambon seperti pekerjaan sosial, multimedia, akuntansi, keuangan lembaga, layanan kesehatan, farmasi klinis dan komunitas, dan teknologi laboratorium, namum yang nantinya akan ditampilkan pada kegiatan Gebyar SMK se-provinsi Maluku ini ada paling sedikit 3 potensi yaitu, multimedia ada produk gelas dengan desain-desain yang sangat variatif, kaos dan topi, yang di desain dengan imajinasi-imajinasi yang sangat unik dan menarik.
Selain itu, SMK Negeri 6 juga menyediakan layanan kesehatan, mengahasilkan stikelor, yang kemudian bisa dirubah menjadi minuman, obat, termaksud juga jurusan farmasi menghasilkan farmasi jamu farmafit, jurusan pekerjaan sosial dengan hasil tenunan mimbar dan lainnya.
Luturmas memberikan Pesan Bagi semua pihak, terutama pemerintah daerah dan pemerintah pusat, untuk tidak henti-henti memberikan kucuran dana, terutama dalam kaitan teknologi industri, sehingga produk-produk yang dihasilkan anak-anak itu bisa punya daya jual, daya saing yang baik di level lokal maupun nasional, bahkan internasional. (DLN)
