Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

SELAMAT DATANG DI MEDIA ONLINE GLOBAL TIMUR NEWS

Iklan

SELAMAT DATANG DI MEDIA ONLINE GLOBAL TIMUR NEWS

Di Duga Ada Brangkas Tersembunyi di Kediaman Pj Bupati SBB, Penegak Hukum Jangan Diam

Rabu, 22 November 2023 | 00:46 WIT Last Updated 2023-11-21T15:46:19Z

 

Piru - Global Timur News - Di sebut Bupati parlente tukang tipu, merupakan sebuah penghinaan terhadap pemimpin di suatu daerah, tetapi ucapan itu, tidak bisa di sebutkan bila tidak ada masalah.

Seperti yang sedang terjadi di Kabupaten seram bagian barat berjuluk Saka Mese Nusa" propinsi Maluku baru baru ini, dimana beredar sebua video yang ber durasi 0,3 07 detik sontak menjadi pembicaraan para warga di Kabupaten Seram Bagian Barat.

Dalam rekaman tersebut, kelompok masyarakat SBB yang terdiri dari ibu ibu mengejar dan mengusir Pj. Bupati SBB jendral TNI Andi Candra as'adudin, hingga membuat Andi Candra dan seluru rombongan-nya melarikan diri.

Bukan cuman itu saja, Pj Bupati SBB Jendral TNI Andi Candra, merupakan Pj ter unik di propinsi Maluku, pasalnya Pj Bupati ini, kerap kali mendapat masalah di kabupaten seram bagian barat, dari sekian banyak masalah yang di alami oleh Andi Candra, yang paling banyak masalah adalah masalah yang menyangkut dengan hak para pegawai, baik PNS honorer, Cealining service, maupun pekerja lepas, 

Jendral TNI Andi Candra as'adudin, Pj Bupati SBB yang selalu di kejar dan di ancam selama masa tugas-nya, ia di kejar oleh warga masarakat, para pegawai honorer, Cleaning service sampai dengan pekerja lepas, 

Dan proses pengejaran juga berbeda beda, ada yang melemparinya dengan batu, memalang kantor, sampai dengan mengepung kantor bupati dengan puluhan ribu jenis sampah, yang dilakukn dengan menggunakan 4 truk besar.

Ada keanehan di balik semua ini, misalnya, terkait dengan proses pembayaran gaji para honorer, pj bupati menahan gaji mereka berbulan bulan lama nya,  hingga membuat para pegawai honor itu ribut, dan setelah ribut, pj bupati langsung membayar gaji mereka, 

Di susul lagi dengan tenaga nakes, mereka melakukan hal yang sama juga, dan proses penyelesaian nya juga sama, demo baru di bayar, 

Berbeda dengan Cleaning service dan pekerja kebersihan di dalam kota  kabupaten, Cleaning  service juga pj bupati menahan proses pembayaran upah mereka, hingga para Cleaning service di RSUD piru, menutup pintu masuk Rumah sakit umum Daerah itu dengan sampah medis, dan sampah pasien, barulah pj bupati langsung membayar gaji mereka, 

Dan yang paling memalukan ialah, petugas kebersihan, mereka cuma berjumlah 15 orang, itu pun mereka di tunda pembayaran gaji, oleh pj bupati, sampai ke 15 petugas ini bereaksi dengan mengepung kantor bupati menggunakan sampah, barulah pj bupati memerintah kan untuk segerah membayar gaji mereka, tetapi bupati menyebut mereka adalah petugas lepas, bukan pegawai honor daerah, 

Yang paling menarik di sini ialah, bila ada ribut, langsung di bayar.

Apakah ada brangkas yang lain di lingkup pemerintah kabupaten sbb, dan brangkas itu di pakai oleh pj bupati secara diam diam untuk menyimpang dana itu? Yang membuat public bingung ialah, saat ribut langsung di bayar, 

Apakah anggaran itu telah di cairkan lebih awal secara diam diam oleh pj bupati? Karena tidak mungkin pj bupati meminjam uang dari pihak lain untuk membayar hak hak  mereka yang berjumlah ratusan orang itu, karena nilai nya bisa mencapai miliyaran rupiah, 

Mana ada pihak lain mau membantu untuk meminjam kan uang sebanyak itu kepada pj bupati, dapat kami duga mungkin saja dana itu telah di cairkan lebih awal, dan itu di lakukan secara diam diam, namun ada pihak yang telah membocorkan, di karenakan mereka cinta terhadap daerah ini, 

Lantas, bagaimana dengan gaji mereka para P3K, tunjangan guru non sertifikasi, dan utang pihak ketiga, (kontraktor,) tahun 2021 apakah mereka juga harus ribut.

Setelah kita telusuri, ternyata di depan public, pj bupati menyalah kan para OPD, begitu di kroscek lebih ditel, mereka para OPD berkata, semua ini, di karenakan pj bupati lah yang tidak mau untuk membayar hak pegawai dalam bentuk apa pun, termasuk gaji honorer, tunjangan non sertifikasi 900 guru, gaji P3K, dan juga utang pihak ke 3, 

Pj bupati mengancam mereka para OPD, bila ada yang membayar tanpa se izin atau sepengetahuan beliau, berarti akan ada resiko yang harus di terima, 

Itulah hasil konfirmasi kami dengan oknum OPD yang tak mau namanya di publikasi kan, untuk membuktikan kebenaran itu, ternyata benar, terdapat banyak SPM yang a di buat namun SP2D nya tidak bisa keluar, karena blum ada perintah dari Pj Bupati jendral TNI Andi Candra as'adudin. (Tim)

×
Berita Terbaru Update