Foto : Saman Amirudin Patty : Waimital Rumah Bersama, pusat Ekonomi dan lumbung pangan di Seram Bagian Barat
Waimital, Globaltimur.com - Opini-70 tahun yang lalu, atau pada tahun 1954 sekolompok masyarakat dari pulau Jawa dimobilisasi oleh pemerintah pusat melalui program Transmigrasi untuk di datangkan ke pulau Seram sebagai sebuah komitmen pemerintah pusat dalam melakukan integrasi Nasional, peningkatan pendapatan, peningkatan kesejahteraan masyarakat serta pengembangan wilayah Baru.
Desa yang meliputi 4 RW dan 15 RT itu awalnya bernama GEMBA (Gerakan Masyarakat Baru) yang kemudian pada tahun 1968 di rubah namanya menjadi Waimital.
Waimital secara etimologi berasal dari Bahasa asli Seram yakni "Wai" yang artinya "Sungai" dan "Mital" yang artinya "Udang" maka, Waimital artinya "Sungai Udang".
Dalam konteks ini, saya tidak mau menceritakan landasan historis kenapa harus dirubah dari Gemba menjadi Waimital dan latar belakang sejarah digunakan nama Waimital, tetapi dalam konteks ini saya ingin menguliti sedikit saja soal Waimital yang saya tahu.
Mengapa saya sebut Waimital sebagai Rumah bersama.? Ketika melihat dari awal hingga akhir kegiatan Karnaval Budaya di Waimital, saya melihat ada sebuah pesan damai dimana dalam kegiatan parade budaya tersebut, semua suku dan budaya diparadekan dalam kegiatan Karnaval Budaya tersebut.
Dimana, anak-anak, remaja dan para Muda-mudi di desa tersebut menggunakan pakaian adat yang berbeda-beda, dan atraksi tarian yang juga berbeda-beda.
Ada pakaian adat Jawa dan atraksi tarian Reog kemudian dielaborasikan dengan pakaian Adat Maluku yang mengatraksiakan tarian-tarian seperti Cakalele, Tari lenso dll yang merupakan ciri khas budaya orang Seram. Demikian pula ada pakaian adat dan atraksi tarian khas Buton dll..
Ini artinya, Masyarakat dan pemerintah Waimital paham betul keragaman budaya dan adat istiadat yang hidup di Waimital.
Waimital menjadi rumah bersama bagi semua suku dan budaya dan adat istiadat yang ada di seram.
Waimital menjadi rumah yang teduh bagi semua golongan, Waimital menjadi rumah bersama bagi semua suku dan bangsa yang ada di pulau Seram, Waimital menjadi tempat dimana interaksi sosial terbangun tanpa memandang Agama, suku, bangsa dan Budaya..
Waimital mengajarkan banyak hal, etos kerja masyarakat nya yang sangat tinggi, masyarakat nya yang ramah menjadi bukti bahwa Waimital menjadi pusat peradaban di Seram Bagian Barat. (Yan)