Calon Walikota Ambon nomor urut 4, Jantje Wenno, dikukuhkan sebagai Upu Latu Nusa Apono, doc. GT-003 |
AMBON, Globaltimur.com – Calon Walikota Ambon nomor urut 4, Jantje Wenno, secara resmi dikukuhkan sebagai "Upu Latu Nusa Apono" dalam sebuah upacara adat yang penuh khidmat di Baileo Suluwamimg Negeri Hutumuri, Ambon, Jumat (8/11/24).
Upacara adat ini mengukuhkan Wenno sebagai putra asli Hutumuri yang berasal dari garis keturunan adat setempat, dan juga sekaligus Bersilahturahmi dengan masyarakat.
Dalam momen bersejarah ini, Jantje Wenno yang didampingi calon Wakil Walikota, Syarif Bakri Asyathry, menitikkan air mata saat menjalani prosesi adat, sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur dan tanah kelahirannya.
Sebagai putra asli Hutumuri, Wenno mengaku merasakan beban tanggung jawab besar dalam pencalonannya sebagai Walikota Ambon.
"Saya tadi naik ke beileo, tak terasa air mata menetes karena suasananya berbeda. Ini menjadi pengingat akan tanggung jawab yang besar kepada negeri ini," ujarnya saat bersilaturahmi dengan masyarakat Negeri Hutumuri, Jumat (8/11/24).
Calon Walikota Ambon nomor urut 4, Jantje Wenno saat bersilaturahmi dengan masyarakat negeri Hutumuri, doc. GT-003 |
Wenno juga menyampaikan bahwa selama bertugas sebagai anggota DPRD, masyarakat sering kali beranggapan bahwa DPRD dapat melakukan banyak hal.
Namun, menurutnya, masyarakat sering tidak memahami tantangan yang sebenarnya dihadapi dalam menjalankan tugas tersebut.
“Banyak orang yang melihat dari luar, tapi tidak merasakan apa yang terjadi di dalamnya,” jelasnya.
Wenno juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Hutumuri atas kepercayaan dan izin untuk melaksanakan upacara adat ini.
"Terima kasih kepada semuanya yang telah memberi kesempatan saya melaksanakan acara adat yang penting ini," katanya penuh haru.
Selain itu, Wenno juga menekankan pentingnya restu dari para leluhur dan masyarakat setempat dalam perjuangannya menuju pemilihan Walikota Ambon pada 27 November mendatang.
Dirinya menyadari bahwa jalan menuju kemenangan tidaklah mudah, dan ia berharap dukungan dari masyarakat setempat bisa menjadi kekuatan besar, layaknya "ombak panggil ombak" yang semakin besar.
Tak hanya itu, Wenno juga meminta maaf kepada masyarakat jika selama ini ada perilaku yang kurang berkenan.
"Kalau selama ini ada perilaku saya yang kurang mengenakkan, saya mohon maaf. Tapi saya juga memohon agar perjuangan ini tetap didukung," ucapnya.
Lebih lanjut, Wenno juga memaparkan visinya untuk Ambon yang berfokus pada pemberdayaan sektor pertanian dan lingkungan.
Ia berjanji untuk membuka akses jalan tani demi meningkatkan produksi sayur bagi petani, serta mendorong dinas pertanian untuk mendampingi masyarakat petani.
"Program ini, tidak hanya akan diperuntukkan bagi Negeri Hutumuri, tetapi juga bagi seluruh negeri yang memiliki potensi pangan," terangnya.
Selain jalan Tani, Wenno juga menyebutkan upayanya untuk mengatasi abrasi dan dampak perubahan iklim yang kian terasa di Ambon.
"Abrasi akibat pemanasan global akan menjadi tanggung jawab kita, dan ini saya janjikan di hadapan Tuhan dan leluhur," tegasnya.
Selanjutnya, Wenno bersama pasangannya, Syarif, optimis dapat mewujudkan janji-janji kampanye jika terpilih nanti.
"Pada 27 November mendatang, saya berharap Tuhan memberi kesempatan untuk memimpin kota ini lima tahun ke depan," pungkasnya.
Dengan pengukuhan sebagai Upulatu, Wenno berharap amanah ini memperkuat niat dan tekadnya untuk membawa perubahan positif bagi Ambon dan seluruh masyarakat yang ada di dalamnya. (DLN)