Foto : Sekolah SD Yayasan Pendidikan AL-ISHLAH Masohi Madrasah Ibtidaiyah (MI) AL-ISHLAH Labuan, Kecamatan Seram Utara Barat
Labuang - Globaltimur.com - Seorang tenaga pendidik atau guru Dalam pengertian yang sederhana, guru adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik.
Guru dalam pandangan masyarakat adalah orang yang melaksanakan pendidikan di tempat-tempat tertentu, tidak mesti dilembaga pendidikan formal, tetapi bisa juga di masjid, di surau atau musholla dan di rumah.
Ada banyak profesi yang bisa dicapai dan diinginkan oleh setiap orang ketika duduk di bangku sekolah. Salah satunya adalah profesi di bidang pendidikan, seperti guru, “akar dari beragam profesi.”
Menjadi guru juga harus memiliki tekad kuat karena pekerjaan ini tidak dinilai dari gaji yang didapatkan, namun kualitas pembelajaran yang diberikan. Keikhlasan dari kalian untuk berbagi ilmu pengetahuan, mendidik anak-anak yang bahkan tidak kalian kenal sebelumnya, hingga membantu mereka mencapai apa yang mereka cita-citakan.
Menjadi guru bukan hanya berdiri di depan kelas atau menjelaskan sesuatu hal kepada murid. Lebih jauh lagi guru menciptakan ruang kelas yang aktif dan kreatif dengan berbagai kegiatan baik di dalam ruangan atau luar ruangan. Bukannya mengedepankan ego pribadi dengan memaksa siswa untuk mengikuti kemampuannya, Ia diwajibkan untuk mampu membaca situasi yang diinginkan oleh setiap siswanya, hingga pembelajaran yang aktif dan menyenangkan dapat terwujud dan tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan efektif.
Namun sangat di sayangkan guru yang sangat di hargai sebagai pekerja Tampa jasa ini, ternyata satu peristiwa pahit terjadi di Kec. Seram Utara Barat tepatnya di Labuan,Kab. Maluku Tengah, ada dugaan seorang oknum guru yang tidak bermoral menunjukan karakter seakan - akan bukan seorang tenaga pendidik atau guru.
Pantauan Redaksi Globaltimur.com selama kurang lebih hampir tiga pekan terakhir di bulan Agustus 2024 ini, ada indikasi oknum Kepala Sekolah SD Yayasan Pendidikan AL-ISHLAH Masohi Madrasah Ibtidaiyah (MI) AL-ISHLAH Labuan, Kecamatan Seram Utara Barat, menunjukan karakter dan moral bobrok tidak bermoral dan tidak beretika kepada orang tua siswa.
Dari informasi yang berhasil di himpun Redaksi Globaltimur.com pada beberapa waktu terakhir ini, salah satu sumber yang juga berdomisili di Labuan yang namanya enggan di Mediakan menyampaikan" kisah pilu dua warga masyarakat yang adalah orang tua siswa dari dua siswa yang awal-nya menempuh pendidikan pada SD Yayasan Pendidikan AL-ISHLAH Masohi Madrasah Ibtidaiyah (MI) AL-ISHLAH Labuan, Kecamatan Seram Utara Barat, resah dengan sikap oknum Kepala Sekolah-nya.
Menurut sumber terpercaya dalam penyampaian-nya" kedua orang tua siswa tersebut pada beberapa waktu lalu mendatangi rumah oknum Kepsek SD Yayasan Pendidikan AL-ISHLAH Masohi Madrasah Ibtidaiyah (MI) AL-ISHLAH Labuan, Kecamatan Seram Utara Barat, di kediaman-nya dengan tujuan meminta surat pindah dan Raport dari kedua siswa tersebut, sebut saja intan dan Sari.
Dengan wajah muram serta hati dongkol, dan kesal yang di sertai geram menyayangkan sikap kepsek saat kedua ortu tersebut menyampaikan maksud mereka.
Kata sumber" kedua ortu tersebut meminta surat pindah dan raport itu karena kedua anak mereka berpindah sekolah dari SD Yayasan Pendidikan AL-ISHLAH Masohi Madrasah Ibtidaiyah (MI) AL-ISHLAH Labuan, Kecamatan Seram Utara Barat, ke SD Kristen Labuan.
Namun sangat di sayangkan sikap oknum kepsek yang di duga tidak beretika dan tidak bermoral itu tidak merespon baik permintaan kedua ortu tersebut sebagai seorang pimpinan sekolah yang kapasitasnya adalah tenaga pendidik, namun mengeluarkan kata - kata tidak wajar dan tidak senonoh kepada kedua ortu tersebut.
Kata oknum Kepsek kepada kedua ortu dengan menggunakan dialeg Maluku" Katong seng akan kasih surat pindah, kalau mau laporan pendidikan, nanti Katong buang akang di kamong pung depan jendela atau depan pintu,". Kutip kedua ortu perkataan oknum kepsek kepada mereka saat itu
Lanjutnya" Kedua siswa tersebut pindah sekolah sejak duduk di bangku kelas tiga (3) hingga saat ini sudah beranjak di kelas lima (5), yang menjadi harapan ortu saat kedua siswa tersebut berada di bangku terakhir SD kelas enam (6) tidak ada masalah terkait administrasi di kelulusan karena tidak memiliki raport dan surat pinda karena akan berdampak pada nomor induk siswa yang ada di dapodik.
Tutur kata yang di keluarkan oknum Kepsek sangat - sangat tidak bermoral dan tidak beretika selayaknya seorang tenaga pendidik, wajarlah perkataan seperti itu layaknya moral seorang preman kampung yang tidak berpendidikan.
Lebih anehnya lagi istri Kepala sekolah yang tidak punya kewenangan apapun dalam lembaga pendidikan ikut campur dan turut berperan memarahi kedua orang tua siswa tersebut.
Hal tersebut menjadi ancaman bagi siswa jika berada pada bangku kelas enam (6) indikasi-nya tidak akan bisa mengikuti ujian.
Ada inisiatif atau solusi yang di ambil pihak Kepala Sekolah SD Kristen Labuan untuk membangun koordinasi dengan pihak Dinas Pendidikan Kab. Malteng, namun hingga saat inipun belum ada informasi yang pasti, karena belum ada perpindahan siswa tersebut dari sekolah asal karena masih terdaftar pada sekolah asal.
Indikasi kuat di duga oknum Kepsek SD Yayasan Pendidikan AL-ISHLAH Masohi Madrasah Ibtidaiyah (MI) AL-ISHLAH Labuan, Kecamatan Seram Utara Barat, sengaja menyusahkan siswa tersebut.
Oleh peristiwa tersebut sejumlah orang tua siswa dan beberapa masyarakat resah kesal dengan perilaku sikap Kepsek SD Yayasan Pendidikan AL-ISHLAH Masohi Madrasah Ibtidaiyah (MI) AL-ISHLAH Labuan, Kecamatan Seram Utara Barat, uang seakan - akan tidak bermoral itu, agar Kepala Kementrian Agama Kab. Malteng yang punya yayasan sekolah tersebut maupun Kadis Pendidikan Kab.Malteng agar bisa membina dengan tegas oknum Kepsek, bahkan untuk menjaga Marwah Pendidikan warga meminta agar oknum Kepsek di copot dari jabatan-nya.
Kadis Pendidikan Kab. Malteng Husen Mukadar saat di hubungi guna menyampaikan hal tersebut, Kadis menjaminkan akan menyampaikan hal tersebut pada Kepala Kementerian Agama Kab. Malteng sebagai yang punya yayasan.
Sementara oknum Kepsek SD Yayasan Pendidikan AL-ISHLAH Masohi Madrasah Ibtidaiyah (MI) AL-ISHLAH Labuan, Kecamatan Seram Utara Barat, hingga berita ini tayang belum dapat di hubungi.
Peristiwa tersebut ternyata mengorbankan satu siswa dari antara dua siswa yang membutuhkan surat pindah dan raport tersebut, karena dari kedua siswa tersebut salah satunya sudah mendapatkan surat pindah dan sudah mendapatkan nomor induk entah dengan cara bagaimana mendapatkan-nya, sementara salah satu siswa hingga saat ini justru di persulit, dan tidak mendapatkan surat pindah dan raport hingga saat ini. (V374)