![]() |
Foto : Kepsek SMA N 6 Seram Bagian Barat |
SBB - Globaltimur.com - Kepala Sekolah SMA Neg. 6 Seram Bagian Barat Halima Syukur.S.Pdi. M.Pd bersama sepuluh Guru PNS, TU 1 dan sembilan Guru menilai berita terkait Kepsek SMA N 6 Seram bagian barat dan Kadis pendidikan provinsi palak Guru itu berita hoax.
Kepada sejumlah awak Media di Ambon lewat telpon genggam-nya Halima menyampaikan berita yang di sampaikan secara online oleh dua media online Maluku dalam hal ini Media Nusainanews.com dan Media Malukubarunews.com merupakan berita hoax. Tegasnya
![]() |
Foto : dewan guru dukung kepsek |
Kata Halima" Media yang tidak lakukan konfirmasi dalam sebuah pemberitaan Media merupakan karya Jurnalis yang tidak profesional dan melenceng dari Kode etik jurnalis. Terang Halima
Pasalnya" pemberitaan itu menyerang pribadi dengan membawa - bawa nama para guru dan nama sekolah bahkan lebih lucu lagi bawa nama Kepala Dinas.
Di katakannya juga" kami pastikan akan memproses pemberitaan kedua media tersebut sampai jenjang Dewan Pers, karena ini pencemaran nama baik, namun kita akan lewati tahapan dalam hal ini klarifikasi dari kedua media tersebut. Tutur Halima
Halima selaku Kepsek menyampaikan bahwa" pihaknya akan menyurati kedua media tersebut guna memberikan hak jawab, jika hak jawab tidak di respon dengan baik, maka tahapan berikutnya kami akan lanjut laporan kami ke dewan pers.
Informasi yang di mediakan oleh kedua media tersebut adalah benar - benar hoax dan tidak benar, karena Nara sumber saja sudah tidak jelas karena jika beritanya benar kenapa sumber tidak berani memunculkan nama namun hanya menggunakan praduga tak bersalah.
![]() |
Foto : dewan guru SMA N 6 Seram Bagian Barat |
Kami sesalkan pemberitaan kedua media tersebut, karena setahu kami saat hari Jumat itu satu gurupun tidak keluar kemanapun namun semua guru ada dalam lingkungan sekolah sambil mengikuti pertemuan para dewan guru. Jelas Halima
Yang kami ketahui wartawan yang bernama Moses atau Morgan pantauan kami, wartawan tersebut hanya menjaga Desa Kamal dan tidak ke mana - mana bagaimana bisa ketemu dengan salah satu guru di warung di Desa Piru ? Heran Halima
Apa yang di tudingkan sangatlah keliru karena tidak sesuai dengan realita yang terjadi, dan hal tersebut tidak pernah di lakukan, bukan mengelak namun ini kita bicara fakta, buktinya semua guru dengan penuh kesadaran naik pitam saat membaca pemberitaan media tersebut karena tidak sesuai dengan kenyataan. Sebut Halima
Dia berharap Dewan Pers maupun pemimpin perusahan media bisa mengakomodir wartawan yang menulis berita tidak menciptakan opini, menyerang pribadi orang, atau juga berita hoax Tampa konfirmasi yang tidak sesuai dengan fakta.
Tunggu saja waktunya, karena ulah pemberitaan yang tidak benar itu, kami pihak dewan guru harus mengikuti prosedur pendidikan yaitu kode etik, dan setelah itu kami akan melakukan proses sesuai tahapan dan mekanisme aturan yang berlaku di Pers dan UU Negara terkait pencemaran nama baik. Tegas Halima
Dirinya mengatakan" dewan guru semua siap untuk bersaksi dan menjadi saksi, serta siap mengatakan benar itu benar San salah itu salah. Ucapnya
Kami akan menyampaikan kronologis sebenarnya pada berita klarifikasi, sehingga ini bukan bagian dari klarifikasi, namun kami hanya menyampaikan ke publik agar di ketahui publik bahwa kedua Media tersebut menaikan pemberitaan yang hoax dan tidak benar, suka merekayasa informasi. Pungkasnya
Wartawan sekalipun tidak kebal hukum, karena Negara Indonesia memiliki aturan dan UU yang berlaku pada setiap warga Negara yang melanggar, dan kaki merasa walau pun UU Pers mengikat, namun sebagai warga Negara melekat aturan dan UU Negara yang sangat mengikat. Tutup-nya (V374)