Notification

×

Iklan

SELAMAT DATANG DI MEDIA ONLINE GLOBAL TIMUR NEWS

Iklan

SELAMAT DATANG DI MEDIA ONLINE GLOBAL TIMUR NEWS

Pembukaan Rembuk Stunting Kota Ambon, Pj. Walikota Ambon Tekankan Pentingnya Penurunan Angka Stunting

Selasa, 21 Mei 2024 | 11:54 WIT Last Updated 2024-05-21T02:56:00Z

  

Foto: PJ. Walikota Ambon, Drs. Bodewin Wattimena, M.Si, secara langsung membuka kegiatan Rembuk Stunting Kota Ambon tahun 2024 

AMBON, Globaltimur.com - Pembukaan Rembuk Stunting Kota Ambon tahun 2024 berlangsung meriah di Marina Hotel, Uritetu, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, pada Selasa (21/5/24) pagi ini.


Kegiatan ini dibuka secara langsung oleh Penjabat Walikota Ambon, Drs. Bodewin Wattimena, M.Si.


Dalam sambutannya, Wattimena menekankan pentingnya upaya kolektif dalam mengatasi stunting yang telah menjadi prioritas nasional.


 "Stunting merupakan isu yang sering kita dengar, namun ini adalah tanggung jawab bersama baik pemerintah pusat, provinsi, maupun kabupaten/kota," ujarnya. 


Ia menjelaskan bahwa stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kurang gizi, infeksi berulang, dan kurangnya stimulasi psikososial, yang berdampak pada pertumbuhan fisik dan kecerdasan anak.


Menurut data survei kesehatan nasional, angka stunting di Kota Ambon telah mengalami penurunan dari 21,8% pada tahun 2021 menjadi 20,7% pada tahun 2023. 


"Meskipun penurunan ini terbilang lambat, kami berkomitmen untuk mencapai target nasional 14% pada tahun 2024," tegas Wattimena.


Foto: PJ. Walikota Ambon, Bodewin Wattimena 


Pemerintah Kota Ambon terus bekerja keras untuk menurunkan angka stunting, meskipun menghadapi berbagai tantangan.


Pendataan terbaru dari Dinas Kesehatan Kota Ambon menunjukkan bahwa hingga April 2024, terdapat 16.462 anak berusia 0 hingga 9 bulan.


Selain itu, Kata Wattimena, Pemerintah kota juga telah melakukan berbagai upaya, termasuk meningkatkan akses air bersih, memperbaiki sanitasi lingkungan, dan mengurangi kemiskinan, untuk menurunkan angka stunting.


 "Intervensi spesifik dan sensitif sangat penting, namun faktor-faktor lain seperti akses air bersih, sanitasi, dan kemiskinan juga harus diperhatikan," imbuhnya.


Jumlah anak stunting di Kota Ambon tercatat menurun dari 826 anak pada tahun 2021 menjadi 353 anak pada April 2024. 


Wattimena mengapresiasi kerja keras semua pihak yang terlibat dalam upaya penurunan stunting, termasuk Dinas Kesehatan, DPPKB, tim penggerak PKK, dan kader-kader posyandu.


 "Kita semua berharap Kota Ambon dapat menekan dan menurunkan angka stunting secara signifikan," ujarnya.


Acara ini juga menjadi momen untuk memperkuat komitmen semua pemangku kepentingan dalam percepatan penurunan stunting di Kota Ambon. 


Wattimena mengingatkan bahwa meskipun masa jabatannya sebagai Penjabat Walikota Ambon hampir berakhir, upaya untuk menurunkan angka stunting harus terus berlanjut dengan semangat dan komitmen yang tinggi. 


"Upaya kita adalah 14% tahun ini, tetapi jika tidak tercapai, yang penting kita sudah berusaha keras. Kita harus mengapresiasi kader-kader posyandu dan tenaga medis yang terus berupaya untuk itu," tuturnya.


Ia juga mengajak semua pihak untuk tidak hanya sekadar menandatangani komitmen, tetapi juga mulai berpikir dan bertindak nyata untuk menurunkan angka stunting. 


"Jika ini bisa kita lakukan, yakinlah bahwa kita akan melihat hasil positif di masa depan," pungkas Wattimena dengan penuh optimisme. (DLN)

×
Berita Terbaru Update