![]() |
Foto: GM PT ASDP Indonesia Ferri cabang Ambon, Partogi Tamba |
Ambon - Globaltimur.com - Sejumlah masyarakat yang setiap hari-nya beraktifitas dengan menggunakan alat transportasi laut penyeberangan Hunimua - Waipirit merasa resah dan keluh dengan sikap dan perilaku oknum petugas ASDP baik di Waipirit maupun terlebih kusus Hunimua.
Masyarakat yang enggan namanya di mediakan kepada Media ini menjelaskan bahwa" dirinya merasa di rugikan dengan sistim pembayaran yang di gunakan pada loket masuk khusus kendaraan roda dua.
Di katakannya bahwa" dirinya merasa di rugikan dengan tarif kendaraan dan pengemudi serta boncengan yang di tagih sebesar Rp. 70.000, sementara secara aturan dari ASDP pada karcis atau tiket kendaraan maupun orang sebesar Rp. 43.200 untuk 1 kendaraan Roda dua, dan Rp. 20.100.00,-.
Sangat di sayangkan petugas ASDP dalam penagihan itu di duga mengait keuntungan besar - besaran yang turut bekerja sama dengan sejumlah calo - calo.
![]() |
Foto: tarif tiket penumpang 2 orang |
Bayangkan saja jika tiket seharga Rp. 43.200.00,- namun di tagih Rp. 70.000, dan untuk orang per orangnya di tagih Rp. 25.000,- dari 21.100,00,- maka petugas mengait keuntungan setiap harinya selama ini bisa mencapai puluhan juta dalam setahun.
Bahkan bukan satu orang namun sehari bisa mencapai ratusan kendaraan yang menggunakan transportasi tersebut pulang perginya Hunimua - Waipirit dan sebaliknya, seakan - akan rakyat sedang di bodohi oleh oknum petugas ASDP yang bertugas di Waipirit maupun Hunimua.
![]() |
Foto: Petugas Nakal |
Lebih parah lagi, ada dugaan kendaraan roda dua yang hendak membeli tiket yang belum memiliki kartu e-money membayar tiket dengan plat nomor yang sudah di tuliskan oleh petugas di atas kertas putih biasa, dan itu ada sejumlah tulisan yang terus di gunakan oleh oknum petugas Tampa mencatat plat nomor asli kendaraan yang hendak membeli tiket.
Sementara itu, General Manager PT ASDP Indonesia Ferry cabang Ambon, Partogi Tamba, saat di temui sejumlah awak Media di ruang kerjanya siang tadi pukul 13 : 00 Wit, menjelaskan, PT ASDP Indonesia Ferry cabang Ambon telah meluncurkan layanan online ticketing guna memberikan kemudahan kepada masyarakat.
Hal ini sebagai respons terhadap temuan adanya pungutan liar (pungli) dalam pembelian tiket di pelabuhan Hunimua-waipirit, maupun di pelabuhan lain.
Untuk itu, pihak ASDP telah mengimplementasikan sistem online ticketing melalui website resmi mereka, yaitu trip.ferizy.com.
"Masyarakat diharapkan untuk melakukan reservasi pembelian tiket melalui website tersebut sebelum menggunakan jasa ASDP," jelasnya.
![]() |
Foto: GM PT ASDP Indonesia Ferry cabang Ambon, Partogi Tamba |
"Jika ada temuan terkait hal tersebut, masyarakat dihimbau untuk melaporkannya kepada pihak ASDP, dan tindakan yang tidak sesuai dengan ketentuan perusahaan akan diambil," tegasnya.
Partogi Tamba juga berharap agar masyarakat dapat mendukung layanan online ticketing ini (trip.ferizy.com).
Ia mengungkapkan bahwa layanan serupa telah berjalan di pelabuhan-pelabuhan lain di Indonesia, dan diharapkan dapat berjalan dengan baik di Ambon.
Selain itu, terkait dengan temuan pungli yang melibatkan pegawai ASDP di waipirit maupun Hunimua, pihak ASDP akan melakukan penyelidikan dan memberikan sanksi tegas, jika terbukti benar.
"Pihak ASDP tidak akan membiarkan pelanggaran tersebut terjadi dan akan memastikan bahwa tidak ada unsur fitnah dalam temuan tersebut," jelas Partogi.
Partogi Tamba juga menegaskan bahwa sebelum diluncurkannya layanan online ticketing, pihak ASDP telah memberikan himbauan kepada pegawai di bagian penjualan tiket untuk tidak melakukan pungli (calo).
Himbauan ini telah disampaikan secara berkala dan akan kembali diingatkan pada pertemuan yang akan dilakukan hari ini.
Dengan diluncurkannya layanan online ticketing ini, General Manager itu, berharap masyarakat dapat merasakan kemudahan dalam pembelian tiket dan hal-hal yang tidak diinginkan seperti pungli dapat dihindari.
Maka dari itu, pihak ASDP berharap dukungan dari seluruh stakeholder, termasuk penumpang dan media, untuk menjadikan layanan (online Ticketing) ini sukses. (Tim)