Ambon - Global Timur News - PJ. Walikota Ambon Bodewin Wattimena menyampaikan tekadnya untuk mengubah pengelolaan sampah menjadi lebih efektif.
Fokus utama adalah mengurangi sampah plastik yang menjadi ancaman serius bagi ekosistem pesisir dan bawah laut di sepanjang Teluk Ambon.
"Dalam memperingati HPSN, kita tidak hanya ingin sampah tidak lagi menjadi masalah, tapi juga ingin menjadikan sampah sebagai sumber ekonomi melalui konsep ekonomi sirkuler," ungkap Pj. Walikota Ambon Bodewin Wattimena kepada wartawan usai Pimpin Apel Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN), di bawah JMP, Desa Galala, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Jumat (23/2/24) Pagi.
Langkah awal adalah melibatkan masyarakat dalam membersihkan sampah plastik di sepanjang pantai, sambil memberikan edukasi bahwa kepedulian terhadap sampah adalah tanggung jawab bersama.
Bodewin mengapresiasi adanya pabrik pengolahan plastik di Kota Ambon dan mengajak masyarakat untuk termotivasi mengumpulkan sampah plastik.
Ia juga menyoroti hasil kajian dari teman-teman USAID CCBO yang mencatat perubahan signifikan di Kota Ambon. Meskipun telah ada perubahan, masih ada titik-titik yang menjadi persoalan, terutama terkait armada pengangkut yang kurang dan kesadaran masyarakat dalam membuang sampah pada tempat dan waktunya.
Untuk mengatasi kekurangan armada, Bodewin telah merencanakan pengadaan 30 unit mobil pengangkut sampah di tahun depan.
Rencananya, pengolahan sampah akan didelegasikan kepada Desa, Negeri, dan Kelurahan dengan penyerahan peralatan dan biaya operasional.
"Pendelegasian ini diharapkan bisa mengurangi persoalan sampah hingga 80 persen, memberikan dampak positif, terutama di titik-titik krusial seperti Batu Merah," ucapnya.
Bodewin berharap peran BUMN, yang sudah memberikan bantuan pengangkut sampah Motor Tossa, terus ditingkatkan.
"Mudah-mudahan ada kepedulian dari teman-teman BUMN yang lain untuk membantu pemerintah kota," tutup PJ Walikota, menandaskan semangat perubahan dalam menanggulangi persoalan sampah di Kota Ambon. (DLN)
