Notification

×

Iklan

SELAMAT DATANG DI MEDIA ONLINE GLOBAL TIMUR NEWS

Iklan

SELAMAT DATANG DI MEDIA ONLINE GLOBAL TIMUR NEWS

Krisis Air di Desa Jerusu, Kab. MBD: Masyarakat Resah karena Pasokan Terputus

Kamis, 29 Februari 2024 | 14:10 WIT Last Updated 2024-03-02T09:30:59Z

Foto: Krisis Air bersih di Desa Jerusu, kecamatan Romang, Kab. MBD

MBD
, Global Timur News - Masyarakat Desa Jerusu, Kecamatan Romang, Kabupaten MBD, menghadapi masalah serius akibat gangguan pasokan air yang berlangsung berminggu-minggu. 


Kepala Desa Jerusu, Lener L. Mozes, saat di konfirmasi melalui telepon seluler-nya mengatakan, realisasi retribusi tahun 2023 untuk penggunaan air masih jauh dari target, memicu ketidakmampuan dalam membayar gaji pekerja air dan belanja peralatan yang mendesak.


"Meskipun dana tersebut seharusnya digunakan untuk penggajian dan pembelian alat-alat, sebagian besar masyarakat belum membayar retribusi," Ungkap Kepala Desa Jerusu, Lener Mozes saat di konfirmasi melalui  telepon selulernya, Kamis (29/2/24).


Menurut-nya"  kendala utama terletak pada peralatan yang putus dan sulitnya mendapatkan dana untuk membeli alat baru.


"Peralatan putus, tapi dari mana kita bisa beli alat kalau dana dari retribusi belum masuk," ujarnya.


Pemasangan pipa yang awalnya diatur di bawah tebing juga menjadi kendala serius. 


Foto: Krisis Air Bersih di Desa Jerusu, Kecamatan Romang, Kab. MBD


Pohon roboh dan batu yang menindih pipa menyebabkan kerusakan, terutama saat musim hujan.


"Pemasangan awalnya salah, seharusnya tanam, bukan gantung. Ini membuat pipa mudah rusak dan tersumbat saat banjir," jelasnya.


Dalam upaya penataan ulang, Kades menjelaskan bahwa tanggung jawab awalnya ada pada dinas PUPR provinsi yang membangun proyek ini.


"Namun, pengelolaan kemudian diserahkan kepada desa, Pihak desa berupaya mengatasi kendala dengan menagih retribusi menggunakan data kependudukan, dengan besar retribusi yang di tagih sebesar Rp. 15.000 per KK," Jelasnya.


Masyarakat resah akibat air tidak mengalir berminggu-minggu, Meskipun ada pengelola air, sebagian masyarakat tidak membayar retribusi, menyebabkan kesulitan dalam pemeliharaan dan perbaikan. 


Kades berharap ada solusi berjenjang untuk memastikan pasokan air normal dan peningkatan pembayaran retribusi. 


Di tempat terpisah warga masyarakat Desa Jerusu yang namanya enggan di mediakan, kepada Redaksi Global Timur News mengatakan" masyarakat berharap ada perhatian serius dari pemerintah daerah, bukan saja dari Desa agar kapasitas air dengan mesin pompa yang bisa memadai. (DNL)

×
Berita Terbaru Update