Menurut Pelaksana Harian (Plh) Kepala Lapas (Kalapas) Namlea, Supardy Djaya, besarnya hasil panen tersebut tidak terlepas dari pemeliharaan rutin yang dilakukan Pokdakan Warna 86.
"Angka yang cukup fantastis yang kami dapat pada panen tahap kedua ini dibanding panen pertama yakni sebanyak 30 Kg. Tentunya hasil ini tidak terlepas dari peran Warga Binaan yang tergabung dalam Pokdakan dimana mereka secara rutin melakukan pemeliharaan setiap harinya," ujar Supardy, Kamis (23/11).
Lebih lanjut, Supardy menambahkan Ikan Nila yang sudah panen selanjutnya akan dipasarkan kepada masyarakat dan hasilnya nanti akan menjadi sumber Pendapapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) serta sebagiannya akan menjadi premi bagi Warga Binaan.
"Sejauh ini walaupun baru dipanen, kami sudah mampu menjual 12 Kg Ikan Nila. Jadi mungkin dalam beberapa waktu kedepan akan lebih banyak lagi. Setelah terjual semuanya, hasilnya akan kami bagi kepada Warga Binaan dan selebihnya akan kami gunakan untuk disetorkan ke negara," tambah Supardy.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Budidaya Perikanan Dinas Perikanan Kabupaten Buru, Irfan Mukadar mengapresiasi pencapaian Lapas Namlea dalam membudidayakan Ikan Nila Sistem Bioflok yang dikelola bersama pihaknya.
Walaupun dengan keterbatasan lahan, ia mengatakan Warga Binaan diberdayakan dengan sangat baik sehingga mendapatkan hasil panen yang memuaskan kali ini. (V374)
"Alhamdulillah kerjasama dengan Lapas Namlea dalam bidang perikanan kembali berbuah manis lewat panen ini. Kami akui Warga Binaan membudidayakan ikan dengan sangat baik walau kolam yang disediakan tidak seberapa. Mungkin kedepannya apabila lebih dimaksimalkan, hasilnya bisa bertambah lagi," ucap Irfan. (V374)
