Foto : Andi Nur Akbar
SBB, Globaltimur.com - Selama kurang lebih empat pekan terakhir dalam akhir tahun 2024 November ini, terjadi kelangkaan BBM yang membuat rakyat mengeluh akibat kesulitan mendapatkan BBM terkusus Mitan guna memenuhi kebutuhan dalam aktifitas ekonomi maupun pemerintahan.
Kelangkaan BBM tersebut menarik perhatian publik, karena ternyata di ketahui dari hasil pantauan Media ini, dengan adanya kelangkaan BBM, marak pengecer - pengecer ilegal mulai mencuri kesempatan meraip keuntungan.
Dari pantauan Media ini, di ketahui masyarakat kesulitan mendapatkan Mitan, dan disitulah ada oknum pengecer ilegal yang tidak berijin mulai mengait keuntungan dengan menjual Mitan dengan harga melambung tunggu yang dari harga sebenarnya sesuai aturan yang di tetapkan per 5 liter dalam kemasan cirigen Rp. 23.000 naik melambung berkisar Rp. 35.000 sampai Rp. 40.000 per cirigen lima liter.
Bukan saja itu, ditemukan pula di sekitar Desa Kairatu, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat, BBM bersubsidi pun di jual seenaknya oleh pengecer ilegal dengan harga yang tinggi dari per liter-nya Rp. 15.000,- naik seharga Rp. 16.000,- bahkan ada yang Rp. 20.000 per liter.
Banyak temuan ada pengusaha yang seenaknya mengambil BBM baik solar, maupun Pertamax dari SPbU Waipirit, namun lemahnya Dinas Perindagkop dalam penegasan, serta juga lemahnya pihak Kepolisian dalam penindakan tegas.
Hal ini di respon oleh Komisi III DPRD Kab. SBB Andi Nur Akbar saat di temui di Kantor DPRD Kab. SBB mengatakan" satu Minggu yang lalu pihaknya sudah panggil Dinas terkait, saat terjadi kelangkaan.
Kata Akbar" pihaknya meminta ke SKK Migas dan Pertamina agar kota BBM dan Mitan di SBB agar bisa di tambahkan. Ucap Akbar
Perlu juga ada penindakan tegas dari pihak kepolisian dan Dinas terkait pada pengecer ilegal yang menjual BBM baik pertalite maupun Pertamax serta juga Mitan agar tidak dijual dengan harga lebih dari ketentuan harga yang diturunkan oleh pemerintah.
Terkesan Dinas terkait Mandul dan gelap mata sehingga pengecer ilegal terus semakin marak, harga BBM dan Mitan terus melambung, bahkan dugaan penimbunan pun ada, namun tidak di tindak tegas oleh Dinas terkait dan Kepolisian.(V374)