Foto : sertifikat paskibra di robek akibat di duga camat dan ketua panitia gelapkan dana sisa paskibra
Namlea - Globaltimur.com - Pasukan Pengibar Bendera (paskibraka) tahun 2024 sukses menjalankan tugasnya dengan baik dan Menurunkan merah Putih, pada upacara HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke - 79.
Namun sangat di sayangkan Paskibra yang begitu sengsaranya menjalankan tugas Negara dalam mengibarkan sang merah putih lambang kebesaran Negara Indonesia, namun harus mengecap kepahitan.
Sangat di sayangkan perilaku Camat Namlea Lilialy dan Ketua Panitia di duga kuat gelapkan dana pembinaan paskibra, karena hingga usai HUT Kemerdekaan RI pada 17 Agustus hingga detik ini, tak kunjung kabar dana tersebut dimana.
Akibat dari itu, terjadi aksi protes yang di lakukan Paskibra terhadap Camat Lilialy Muh. Natzir Wailung.ST, dengan kebijakan-nya bersama ketua panitia HUT RI ke 79 Rahmat Samole.
Aksi tersebut karena Diduga, tidak adanya keterbukaan terhadap penyaluran uang pembinaan anggota paskibra.
Aksi protes dilakukan oleh komandan paskibraka kecamatan lilialy Rajap Batuatas dengan merobek piagam penghargaan dari camat lilialy.
Mewakili rekan rekan - rekan-nya karena setau-nya dana yang di kumpulkan sekitar 50 juta lebih tidak jelas adanya kemana dan dimana.
menurut ketua seksi usaha dana uang yang terpakai sekitar 20 juta lebih masih tersisa 20 juta lebih lagi katanya.
Yang dipertanyakan sisa uang anggaran pembinaan itu di kemanakan. Ungkap Rajap dalam aksinya itu.
Rajab sebagai pemimpin Paskibra meminta secara tegas lewat Media Globaltimur.com agar pemberitaan ini bisa jadi perhatian serius pihak yang berwajib baik itu jaksa maupun kepolisian Polres Buru untuk segera memeriksa Camat dan Ketua panitia sehingga bisa bertanggung jawab dengan sisa anggaran paskibra yangbterkesan hilang lenyak indikasinya di gelapkan oleh camat dan ketua panitia. Pintanya (Yan)