Foto : Di Duga Disperindag Malteng lakukan pungli
Masohi - Globaltimur.com - Belum rampung 100 % pekerjaan renovasi swalayan Masohi Plaza (Swamaplaz) Dengan Total nilai milyaran rupiah.
Proyek tersebut di kerjakan oleh PT. Cahaya, dengan kontraktor Cenfui, Pasalnya setelah kaget kalau ada penagihan pajak berulang kali dalam sehari yang di duga di lakukan oleh pihak Disperindag Kabupaten Maluku Tengah pada setiap pedagang yang berdagang di Maplaz tersebut. Ungka Muhammad. B. Sileuw OKP Anti Korupsi kepada Globaltimur.com pagi tadi
Dalam penjelasan-nya Sileuw mengatakan" pedagang terpaksa berjualan agak sedikit menjauh dari Maplaz akibat di depan dari bilik ruang, hal tersebut membuat sejumlah pedagang mulai resah dan OKP Anti Korupsi ini mulai gerah, dan mengatakan pihaknya sudah aksi sebanyak dua kali.
Muhammad. B. Sileuw pun mempertanyakan nasip pedagang Malaz, Sebab satu hari itu terjadi pembayaran pajak, yaitu Pajak retribusi kebersihan, pajak pendapatan dan satunya lagi harus di berikan kepada lahan milik toko Buton. Ulas Sileuw
Lebih anehnya lagi kata Sileuw" Pekerjaan belum rampung namun sudah terjadi peresmian yang di lakukan oleh Bupati Abua Tuasikal waktu itu yang di dampingi oleh pihak Disperindag dan SKPD lain-nya. Jelas Sileuw
Kata Sileuw" padahal Maplaz tersebut baru di renovasi dan belum rampung, dan itu baru di kerjakan renovasi pada bagian lantai satu, sedangkan ruang lain-nya belum mencapai 40%, bahkan terkesan pekerjaan di kerjakan asal jadi.
Terlihat pekerjaan terbuat hanya dari tripleks, dengan menggunakan trali ram, dan juga tehel yang di kerjakan di duga tidak sesuai spek anggaran, yang di luar dari anggaran yang di peruntukan kepada proyek renovasi tersebut sesuai RAP.
Heran-nya lagi" anggaran sudah terkuras habis, dan hanya tersisa kurang lebih Rp. 450.000.000, dari anggaran 11 Milyar yang di peruntukan untuk pekerjaan proyek renovasi Maplaz tersebut.
Sileuw juga mengatakan ada keanehan yang mana kasus tersebut sudah di Lidik pihak Polres Malteng, padahal informasi yang di terima pihak Polres pernah menyampaikan bahwa akan mengusut tuntas, namun sangat di sayangkan hingga saat ini mengambang dan terkesan membias.
Pada kasus tersebut bukan saja indikasi korupsi anggaran proyek tersebut yang senilai 11 Milyar itu, namun juga ada dugaan kuat terjadi pungli yang di lakukan oleh pihak Disperindag Kab. Malteng. Beber Sileuw
Kata Sileuw lagi" pihaknya merasa heran kenapa ada dugaan kasus tersebut di usut tidak becus, ada apa sebenarnya ? Padahal kasusbtersebut kurang lebih sudah jelang dua tahun. Tanya Sileuw tegas
Sileuw mengancam akan lakukan aksi berikut-nya, Sileuw juga mengungkap bahwa siapa saja yang terlibat dalam kasus tersebut datanya sudah dipegang oleh pihaknya, dan akan terus mengumpulkan data satu per satu. Beber Sileuw
Sileuw menegaskan agar pihak yang berwajib teristimewa Kejati Maluku agar bisa melihat akan permasalahan tersebut dan segera Lidik, agar rakyat jangan jadi korban. Tegas Sileuw
Salah satu pedagang Maplaz yang namanya enggan di Mediakan kepada Globaltimur.com mengatakan" kami adalah pedagang paling lama di maplaz tetapi herannya, sudah menjadi PKL dilapak, padahal dirinya sudah membayar pajak sangat lama, satu bulan itu Rp.150.000, bahkan ada juga yang 500 untuk perpanjang pajak sekaligus, tetapi tiba tiba mereka bongkar, dan pedagang tersebut didepak. Jelasnya (V374)