 |
| Foto : papan proyek ibarat pot bunga, pekerjaan tidak pernah ada |
SBB - Global Timur News - Negera menghabiskan anggaran ratusan bahkan milyaran rupiah untuk membangun fasilitas yang dapat di manfaatkan masyarakat, namun para pelaku pekerjaan seperti Kepala Dinas PUPR dan kontraktor sering main - main dalam melaksanakan pekerjaan proyek pembangunan fasilitas tersebut seperti jembatan.
Hal ini terlihat jelas dari pantauan Media Global Timur News di Kecamatan Elpaputih, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) terindikasi kuat Kepala Dinas PUPR melindungi kontraktor dari pekerjaan-nya yang amburadul bahkan tidak melakukan pekerjaan namun sudah mencairkan dana anggaran pekerjaan proyek pembangunan jembatan yang di duga sudah dua kali pencairan.
Di duga dua kali pencairan dana anggaran pembangunan jembatan Wae Nui yang di kerjakan oleh kontraktor pelaksana CV. Raya Nadawi Mandiri dengan no kontrak 600/02/SP/PPKPJWN/APSD-DIFD/VII/2023.
Pekerjaan tersebut menelan anggaran sebesar Rp. 9. 667. 605. 292, dengan waktu pelaksanaan 150 hari kalender, yang memiliki konsultan pengawas CV. Kelaras Sejati, tahun 2023.
Pekerjaan tersebut hanya terlihat papan proyek tertanjap di tepi hutan bagai pot bunga namun tidak sedikitpun nampak adanya pembangunan proyek jembatan tersebut.
Kepala Dinas yang di hubungi guna di mintai keterangan terkait informasi yang di himpun Redaksi bahwa di ketahui sudah dua kali pencairan dana tersebut namun hingga saat ini pekerjaan tidak pernah jalan, justru Kadis malahan bungkam dengan tidak merespon konfirmasi awak Media, sehingga patut di duga tersinyalir Kadis lindungi Kontraktor.
Konttaktor yang di hubungi Via Whatsaap juga hingga berita ini tayang tidak merespon konfirmasi awak Media.
Kejaksaan Negeri Seram Bagian Barat di Piru di minta secara tegas mengaudit pekerjaan tersebut dan bertindak tegas memeriksa kepala Dinas PUPR SBB Nasir Suryali.ST.MT, Kontraktor Jefri Perlu, PPK, yang terlibat dalam pencarian anggaran tersebut, sehingga masyarakat yang membutuhkan fasilitas Negara yang di bangun oleh uang Negara tidak bertanya - tanya kenapa belum di bangun hingga saat ini.
Semua pada tahu bahwa SBB adalah kabupaten yang di kenal dengan sarang koruptor, sehingga perlu di bersihkan. (Tim)
