Foto : Pemerintah Desa Hatusua gelar Musrembang Desa
Hatusua, Globaltimur.com - Pemerintah Desa Hatusua melaksanakan kegiatan Musyawarah perencanaan pembangunan Desa (Musrembang Desa), yang di selenggarakan pukul 11 : 00 Wit, bertempat di gedung pertemuan Kantor Desa Hatusua. Rabu 07/11/2023
Kegiatan Musrembang Desa ini di hadiri oleh Babinsa Hatusua anggota Koramil 1513-03/Kairatu Serda Petrus Noya, Bhabinkamtibmas Hatusua Aipda. Jhony Heumasse, tokoh masyarakat, BPD Desa Hatusua, Staf Pemerintah Desa, P3MD Kab. SBB, Sekdes Hatusua Albert Lerissa.
Mengawali kegiatan tersebut, Camat Kairatu dalam sambutan-nya Marcoroy B. Lekawael, SSTP mengatakan" Program prioritas nasional diantara-nya kemiskinan ekstrim dan penurunan angka stunting masih menjadi prioritas pembangunan dan wajib dituangkan dalam APBDes sesuai dengan prosentase yang telah ditetapkan.
Program Kabupaten PEKA Desa dan Kasih Bening SBB juga harus di prioritaskan dalam mendukung ketahanan pangan lokal dan penanganan stunting didesa. Sebut Camat
Usai kegiatan Musrembang Desa, Kepala Desa Hatusua Petrus Tuhuteru yang di temui di ruangan menyampaikan" Desa Hatusua, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat, menjadi desa pertama di kecamatan Kairatu Kabupaten SBB yang melaksanakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrembang) untuk tahun anggaran 2024.
Kata Tuhuteru" Musrembang kali ini difokuskan untuk membahas berbagai usulan program pembangunan dan kebutuhan masyarakat desa.
Dikatakan-nya" pentingnya peran pemerintah daerah, provinsi, dan pusat dalam mendukung usulan pembangunan yang membutuhkan pendanaan tambahan di luar Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes).
"Kami berharap agar pemerintah daerah, provinsi, dan pusat bisa melihat dan mendukung berbagai usulan kami untuk tahun 2025. Juga kepada anggota dewan yang terhormat agar dapat membantu memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang belum dapat kami danai sendiri," ujar Petrus.
Petrus menjelaskan bahwa" beberapa program yang didanai oleh APBDes sudah berjalan, namun masih ada kebutuhan prioritas yang memerlukan dukungan dari pemerintah yang lebih tinggi, "Yang paling mendesak misalnya rumah dinas guru yang sudah 10 tahun kami usulkan tetapi belum terealisasi, juga pagar sekolah di SMP," jelasnya.
Lebih lanjut, ia juga menyoroti kebutuhan infrastruktur, seperti pengaspalan jalan desa yang rusak, pembangunan drainase di kali Nala untuk mengantisipasi banjir, serta proyek wisata desa yang rencananya akan dikelola langsung oleh pemerintah desa.
"Kami juga berencana membangun tribun untuk lapangan sepak bola dan jalan tani. Kebutuhan kami banyak, tetapi keterbatasan anggaran masih menjadi kendala," tambahnya.
Selain usulan pembangunan fisik, Kepala Desa Hatusua menegaskan komitmen desa untuk menangani isu stunting dan bencana ekstrem. "Kami sudah merancang program terkait penanganan stunting dan pengelolaan pangan lokal sesuai dengan arahan Pak Bupati," kata Petrus.
Menyikapi agenda politik, Petrus juga menegaskan bahwa staf desa diwajibkan untuk bersikap netral dalam Pilkada mendatang yang akan berlangsung pada 27 November 2024. "Kami sudah mengingatkan seluruh staf dan anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) untuk tetap netral dan tidak terlibat dalam politik praktis," ungkapnya.
Petrus berharap proses demokrasi di Desa Hatusua berjalan aman dan damai.
"Kami terus memberikan pembinaan kepada masyarakat agar dapat menjaga keamanan dan ketertiban, walaupun memiliki pilihan yang berbeda. Kami ingin masyarakat tetap bersatu dan menjaga persaudaraan," tutupnya (V374)